CIA Memata-matai Profesor MIT Noam Chomsky  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 14 Agustus 2013 21:52 WIB

Noam Chomsky

TEMPO.CO, Washington - Selama bertahun-tahun, dinas rahasia Amerika Serikat Central Intelligence Agency (CIA) membantah memiliki file rahasia profesor dan pembangkang ternama asal Massachusetts Institute of Technology (MIT), Noam Chomsky. Dokumen pemerintah yang diperoleh The Cable, Foreign Policy, mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa dinas rahasia itu sebenarnya mengumpulkan informasi tokoh anti-perang ini selama masa kejayaannya di tahun 1970-an.

Pengungkapan itu juga mengungkapkan bahwa seluruh file CIA soal Chomsky sudah tidak ada di arsip Langley, markas besar CIA di Virginia. Ini memunculkan pertanyaan, kapan berkas itu dihancurkan dan dilakukan atas perintah siapa.

Terobosan dalam pencarian file CIA tentang Chomsky datang melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA) yang diajukan kepada Federal Bureau of Investigation (FBI). Selama bertahun-tahun, permintaan FOIA ke CIA menghasilkan penolakan yang sama: "Kami tidak menemukan ada catatan atas permintaan Anda."

Penolakan itu tidak sepenuhnya kredibel, mengingat aktivisme anti-perang Chomsky di tahun 60-an dan 70-an dan CIA memiliki dokumentasi yang baik dalam spionase domestik di era perang Vietnam itu. Namun CIA terus menyangkal memiliki file itu.

Sekarang, sebuah catatan publik diadjukan oleh penulis biografi Chomsky, Frederic Maxwell, dan mengungkapkan adanya memo antara CIA dan FBI yang menegaskan keberadaan file CIA soal Chomsky.

Tertanggal 8 Juni 1970, memo membahas kegiatan anti-perang Chomsky dan meminta informasi lebih lanjut kepada FBI tentang perjalanan yang akan dilakukan aktivis anti-perang itu ke Vietnam Utara. Penulis memo itu, seorang pejabat CIA, mengatakan perjalanan itu "ENDORSEMENT OF NOAM CHOMSKY" dan meminta "ANY INFORMATION" tentang orang-orang yang berhubungan dengan perjalanan itu.

Setelah menerima dokumen berupa memo itu, The Cable mengirimkannya ke Athan Theoharis, seorang profesor emeritus di Marquette University dan ahli kerjasama dan pengumpulan informasi FBI-CIA.

"Komunikasi CIA Juni 1970 menegaskan bahwa CIA membuat file soal Chomsky," kata Theoharis. "Berkas tersebut, minimal, berisi salinan komunikasi mereka ke FBI dan laporan soal Chomsky bahwa FBI menyiapkan tanggapan atas permintaan (CIA) itu."

Bukti itu juga memperkuat fakta bahwa file Chomsky telah dihancurkan, kata Theoharis. "Tanggapan CIA atas permintaan menggunakan FOIA bahwa ia tidak memiliki file soal Chomsky menegaskan bahwa file Chomsky dihancurkan pada waktu yang tidak diketahui," katanya.

Ini perlu dicatat bahwa penghancuran catatan adalah kegiatan yang secara hukum adalah bentuk pengkhianatan. Di bawah Federal Records Act of 1950, semua lembaga federal diharuskan untuk memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Arsip Nasional untuk setiap rencana penghapusan dokumen. Sebab, Arsip Nasional bertugas menyimpan catatan dengan "nilai historis."

"Jelas, file CIA, atau file, soal Chomsky jatuh terikat dengan ketentuan ini," kata Theoharis.

Tidak jelas apakah agen mematuhi protokol dalam penghapusan file Chomsky. CIA menolak memberikan komentar untuk cerita ini.

Apa kata Chomsky soal ini? Ketika The Cable menunjukkan bukti berkas CIA itu, ahli linguistik ternama itu menanggapi dengan gaya khasnya yang sinis. "Suatu hari akan disadari bahwa sistem kekuasaan biasanya mencoba untuk memperluas kekuasaan mereka dengan cara apapun yang mereka bisa pikirkan," kata nya.

Apapun, penghancuran berkas CIA soal Chomsky menimbulkan pertanyaan lebih mengganggu: file siapa lagi yang telah dihancurkan dari arsip Langley? Apa bagian lain dari sejarah CIA yang tak akan diketahui?

"Penting untuk memahami ketika CIA memutuskan untuk menghancurkan file Chomsky dan mengapa mereka memutuskan bahwa itu harus dihancurkan," kata Theoharis. "Tak dapat disangkal, file Chomsky itu bukan satu-satunya file CIA yang dihancurkan. Berapa banyak file lain yang juga bernasib sama?"

Foreign Policy | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya