Rusia Sudah Peringatkan CIA Soal Tamerlan Tsarnaev  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 25 April 2013 13:51 WIB

Foto tersangka Tamerlane Tsarnaev yang diambil tahun 2009. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Para pejabat Rusia telah memperingatkan CIA mengenai potensi radikalisasi Tamerlan Tsarnaev pada akhir September 2011. Seorang pejabat intelijen AS mengatakan Tsarnaev sudah masuk nominasi dalam daftar pantauan teror pemerintah.

Pejabat itu menambahkan bahwa Rusia memperingatkan tentang Tsarnaev, yang hampir identik, termasuk kemungkinan tanggal lahir, namanya dalam huruf Cyrillic, dan variasi kemungkinan namanya. "Pada akhir September 2011, CIA menerima informasi dari pemerintah asing (Rusia) mengenai Tamerlan, yang hampir identik dengan informasi FBI pada bulan Maret 2011," kata seorang pejabat intelijen AS, Rabu, dalam pernyataan tertulis.

Tamerlan Tsarnaev, yang meninggal setelah tembak-menembak dengan polisi pada hari Kamis, dan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, yang kini masih dirawat di Beth Israel Deaconess Medical Center, diduga meletakkan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 200 orang dekat garis finis Boston Marathon pada tanggal 15 April.

Informasi ini dikirim ke CIA oleh Dinas Keamanan Federal Rusia. CIA kemudian memasukkan nama Tamerlan dalam daftar pantauan, mengingat statusnya sebagai orang Amerika. "Tamerlan mungkin menarik bagi mereka," kata pejabat itu.

Nama Tsarnaev telah ditambahkan ke database dari 540,000 orang yang harus dipantau sebagai potensi ancaman teroris. Ini dari daftar terakhir selama satu tahun. Berita keterlibatan CIA dalam kasus ini menambah bukti bahwa sudah banyak informasi di meja FBI mengenai individu yang berpotensi berbahaya dan radikal berada di Cambridge.

Hal ini menjawab pertanyaan anggota Kongres yang mneyoroti mengenai informasi yang dimiliki FBI soal Tsarnaev dan kemungkinan bom Boston bisa dicegah. Anggota senat sempat mengatakan Amerika Serikat selama ini miskin informasi intelijen tentang potensi teroris.

Namun, para pejabat intelijen AS masih berusaha menangkis setiap tudingan yang menyalahkan CIA atas kejadian pemboman tersebut. Badan intelijen ini menyatakan bahwa pihaknya sudah berbagi informasi yang dimiliki. "CIA berbagi semua informasi yang diberikan oleh pemerintah asing termasuk dua kemungkinan tanggal lahir, nama dan kemungkinan varian nama juga. Tidak ada informasi yang salah dalam memasukkan daftar pantauan. "Semua informasi yang dibagi persis seperti pemerintah asing memberikan," kata pejabat itu.

CNN| BOSTON.COM| ANTO

Topik Terhangat:
Caleg
| Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya

Berita Terpopuler:
Lewat Twitter, SBY Umumkan Kenaikan BBM

Begini Cara Jenderal Djoko Cuci Uang

Rumah Susno Duadji di Bandung Dikepung

Bayern Hancurkan Barcelona 4-0

Uneg-uneg Perdana @SBYudhoyono

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya