Anwar Ibrahim Dikunjungi AM Fatwa

Reporter

Editor

Jumat, 3 September 2004 20:31 WIB

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Wakil Ketua MPR/DPR RI AM Fatwa menemui Anwar Ibrahim, mantan wakil Perdana Menteri Malaysia, Jumat (3/9) pukul 5 sore waktu setempat, di kediamannnya di Bukit Damansara Kuala Lumpur. Pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam itu tampak sangat mesra. Di awal pertemuan, Fatwa langsung memeluk Anwar yang duduk di atas kursi rodanya. "Selamat dan semoga cepat sembuh," ucap Fatwa. Anwar langsung merespon dengan senyuman sambil membalas pelukan Fatwa. "Begini keadaan saya sekarang, selama di penjara, orang lain tidak dibenarkan menemui saya. Hanya isteri dan keluarga saya saja yang bisa menemui saya selama ini dan memberi dukungan supaya saya tetap sabar dan tabah," demikian cerita Anwar.Dalam kesempatan itu, Fatwa memperlihatkan kliping berita yang dimuat di media cetak di Indonesia sambil Anwar Ibrahim menanyakan kabar terkini tentang perkembangan politik dan ekonomi Indonesia terutama masalah pemilihan presiden putaran II, 20 September ini.Fatwa menjelaskan, kedua kandidat, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudoyono sama kuat. Selama ini terjadi kampanye terselubung di antara pendukung-pendukung calon presiden.Anwar memuji sistem demokrasi Indoensia yang baik dan maju. "Sya banyak belajar dari indonesia," katanya Anwar yang dipenjara enam tahun itu.Menurut Anwar, sistem demokrasi di Malaysia sangat memprihatinkan karena segalanya dikuasai oleh orang tertentu. "Bagaimanapun sekarang sudah ada sedikit titik keberanian untuk menyuarakan kebenaran terutama yang telah dilakukan oleh mahkamah," tambahnya.Anwar mengakui kebijakan politik Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi, sedikit membantu terutama dengan dibebaskannya Anwar oleh pengadilan tertinggi di sana. "Tentu masalah ini tidak bisa dibenahi dalam sehari dua, ini memakan waktu," jelasnya.Dari sisi ekonomi memang cenderung baik. Tapi kita inginkan demokrasi yang kian hari semakin matang dan sempurna karena ini adalah kehendak rakyat. Jangan sampai kita ekploitasi manusia dalam sistem hukum di negara kita terutama negara Islam.Dalam kesempatan tersebut, Anwar juga mengungkapkan rasa tidak setujunya dengan hukuman cambuk yang diberlakukan oleh pemerintah Malaysia selama ini. "Saya setuju dengan kenyataan Pak Amin Rais yang mengatakan 'jangan sampai kita jadikan manusia sebagai hamba abdi'. Menurut saya itu sama sekali tidak manusiawi," tambahnya.Kepada Tempo News Room Anwar mengaku tidak dendam dengan Tun Mahathir Mohammmad, mantan Perdana Menteri Malaysia. "Segala kata-katanya mengenai saya biarlah. Saya tidak peduli dengan itu semua. Yang saya inginkan jangan sampai kekayaan negara ini dikuasai kelompok tertentu yang jumlahnya kecil semntara rakyat yang jumlahnya banyak tidak bisa menikmati itu semua dengan sempurna," tuturnya.Ketika ditanya mengenai rencana terjun ke politik, Anwar mengatakan untuk sementara ini dia lebih konsentrasi pada pemulihan kondisi fisik. "Selain itu saya perlu untuk dekat dengan keluarga saya. Kemungkinan nanti 'iya'," katanya. "Tapi tentu perlu saya bincangakan dengan banyak pihak terutama pimpinan-pimpinan partai oposisi di Malaysia," tambahnya.Kepada Tempo News Room, Fatwa menjelaskan sebelum ini dia pernah menyurati Perdana Menteri Dato Seri Abdullah Ahmad Badawi dan meminta supaya Kerajaan Malaysia memberikan izin agar Anwar dapat berobat ke luar negeri. "Dan saya yakin, seandainya pemerintah Malaysia melakukan hal itu, negara-negara luar akan memuji kebijaksanaan Malaysia dalam melayani tahanan politik seperti Anwar," kata Fatwa.Lebih jauh, Fatwa mengaku bahwa kedatangannya ke Malaysia, hanya untuk bertemu dengan Anwar. Melalui Duta Besar Indonesia di Malaysia, Anwar telah minta untuk mengadakan kunjungan kehormatan ke Perdana Menteri Malaysia, walaupun sebentar, sekarang saya menunggu jawaban dari Pak Lah --panggilan Badawi-- apakah beliau bersedia menerima Fatwa atau tidak. Wan Azizah,istri Anwar, yang ditemui Tempo News Room, mengakui memang ada suasana yang lebih dibawah pimpinan Perdana Menteri Abdullah Badawi berbanding ketika Mahathir berkuasa. "Ssebelum Anwar dibebaskan, saya telah menjumpai Badawi karena saya merasa curiga dan bimbang dengan seringnya Anwar dibawa bolak balik Mahkamah - Hospital. Jadi saya menjumpai Badawi atas alasan ini saja tidak adanya unsur politik," jelas Wan Azizah yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia. "Pembebasan ini, sama sekali tidak adanya kesepakatan-kesepakatan politik. Ini semuanya kebijakan mahkamah," tambahnya.T.H. Salengke - Tempo News Room

Berita terkait

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

30 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

21 Desember 2023

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

17 Oktober 2023

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

Hakim MK Guntur Hamzah berpendapat secara historis Indonesia pernah dipimpin warga negara berusia di bawah 40 tahun. Dia adalah Sutan Sjahrir.

Baca Selengkapnya

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

24 September 2023

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun pada Manal al-Gafiri, perempuan pelajar SMA karena memberikan dukungan pada tahanan politik.

Baca Selengkapnya

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

17 September 2023

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

Perempuan terpidana mati Iran ini memprotes manajemen penjara dengan membakar pakaian mereka.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang

Baca Selengkapnya

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

15 Agustus 2023

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

Kesepakatan antara Iran dan AS membebaskan lima tahanan, tetapi tidak termasuk seorang penduduk tetap AS yang ditahan di Iran sejak 2016

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia

Baca Selengkapnya

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan

Baca Selengkapnya