Terima Duit dari Wanita Kaya, Sarkozy Diselidiki

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 22 Maret 2013 09:42 WIB

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. REUTERS/Lionel Bonaventure/Pool

TEMPO.CO, Paris - Mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, ditempatkan di bawah penyelidikan resmi atas skandal dana kampanye tahun 2007. Ia dituding menerima sumbangan ilegal dari seorang wanita terkaya di Prancis.

Sarkozy dituduh menerima ribuan euro dari pewaris bisnis L'Oreal, Liliane Bettencourt, yang kini berusia 90 tahun. Sebelumnya ia membantah mengambil keuntungan keuangan dari Bettencourt. Pengacaranya mengatakan, ia akan mengajukan banding terhadap "keputusan kacau dan tidak adil" itu.

Hakim Jean-Michel Gentil, yang memimpin penyelidikan, memanggil Sarkozy secara tiba-tiba untuk pertemuan tatap muka dengan pelayan Bettencourt, Pascal Bonnefoy, di Kota Bordeaux, kemarin. Hakim ingin menentukan seberapa sering politikus itu bertemu Bettencourt pada tahun 2007.

Selama ini, Sarkozy bertahan dengan menyatakan dia hanya sekali selama tahun itu bertemu Bettencourt. Namun kepala pelayan memberikan keterangan yang berbeda pada hari Kamis.

Setelah sidang, jaksa mengatakan, mantan presiden telah ditempatkan di bawah penyelidikan resmi atas dugaan "mengambil keuntungan dari orang yang rentan."

Polisi menggerebek rumah Sarkozy dan kantor pada Juli lalu setelah ia kehilangan kekebalan kepresidenannya. Dia dinyatakan sebagai saksi pada bulan November, yang oleh pers Prancis dibaca sebagai "seorang tersangka tapi belum didakwa secara resmi."

Sarkozy bertemu Bettencourt ketika dia menjadi wali kota dan menjalin persahabatan yang dekat dengannya selama bertahun-tahun. Seorang staf miliarder itu menyatakan, Sarkozy mengunjunginya secara berkala. Staf yang bertindak untuk Nyonya Bettencourt itu juga memberikan 150 ribu euro secara tunai untuk membantu kampanye Sarkozy menjadi presiden.

Mantan akuntan Bettencourt, Claire Thibout, menuduh bendahara kampanye Sarkozy pada saat itu, Eric Woerth, yang kemudian menjadi menteri anggaran, mengumpulkan uang tunai secara pribadi. Dia juga mengungkapkan dalam berita acara polisi yang bocor bahwa Sarkozy, saat menjadi wali kota Neuilly 1983-2002, sering melakukan kunjungan ke rumah Bettencourt dan pulang dengan amplop berisi uang tunai.

Namun Sarkozy membantah ia mengambil amplop berisi uang tunai. "(Bettencourt) tidak pernah memberi saya satu sen dan saya tidak pernah meminta mereka untuk apa pun," ujarnya, seperti dikutip oleh surat kabar Sud-Ouest.

Woerth, yang dipaksa mengundurkan diri sebagai bendahara partai UMP pada bulan Juli sebagai akibat dari skandal tersebut, sudah dalam penyelidikan resmi atas tuduhan yang sama.

BBC | TRIP B

Berita Terpopuler:
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP

Buyung dan Rizal Ramli Ikut Minta SBY Turun

Adnan Buyung Mengusulkan Pemilu Dipercepat

Ahmadinejad Nyaris Tertembak Pengawal Presiden AS

Aksi 25 Maret Bukan Kudeta, tapi...

Berita terkait

Nicolas Sarkozy Jadi Saksi di Persidangan Mantan Ajudannya

2 November 2021

Nicolas Sarkozy Jadi Saksi di Persidangan Mantan Ajudannya

Nicolas Sarkozy memenuhi panggilan hakim untuk menjadi saksi di persidangan mantan ajudannya, namun dia menolak memberi keterangan di sana.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Satu Tahun Penjara

30 September 2021

Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Satu Tahun Penjara

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada Kamis dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena pendanaan kampanye ilegal pada pemilu 2012.

Baca Selengkapnya

Nicolas Sarkozy Hadiri Sidang Pendanaan Kampanye Ilegal

17 Maret 2021

Nicolas Sarkozy Hadiri Sidang Pendanaan Kampanye Ilegal

Nicolas Sarkozy dituduh telah mendanai kampanyenya ilegal saat mencalonkan menjadi Presiden Prancis pada 2012.

Baca Selengkapnya

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Tiga Tahun karena Korupsi

2 Maret 2021

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Tiga Tahun karena Korupsi

Nicolas Sarkozy divonis 3 tahun karena menawarkan jabatan kepada hakim senior sebagai imbalan informasi penyelidikan kasus pembayaran kampanye 2007.

Baca Selengkapnya

Prancis: Nicolas Sarkozy Terima Uang Dari Libya

21 Maret 2018

Prancis: Nicolas Sarkozy Terima Uang Dari Libya

Nicolas Sarkozy, ditahan polisi karena dugaan menerima uang ilegal dari Libya untuk pemilu 2007. Bekas pemimpin Prancis itu terima dana Rp 82 miliar.

Baca Selengkapnya

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

10 September 2017

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

Pengalaman tragis seorang anak yang menderita lumpuh dikeroyok tikus hingga ditemukan 225 luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

31 Agustus 2017

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

Kota Paris untuk pertama kali membuat ruang bersantai kaum nudis, orang-orang yang hidup tanpa busana atau telanjang, di taman Bois de Vincennes.

Baca Selengkapnya

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

21 Agustus 2017

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Seorang pria dengan mengendarai mobil curian menyeruduk halte bus di Marseille, Prancis pagi hari ini yang menewaskan satu wanita.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

10 Agustus 2017

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

Perdana Menteri Edouard Philippe menegaskan bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang sama yang melakukan serangan tersebut

Baca Selengkapnya

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

8 Agustus 2017

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

Petisi penolakan menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Briggite, istri Emmanuel Macron

Baca Selengkapnya