Sisi Kelam Paus Fransiskus Bergoglio

Reporter

Jumat, 15 Maret 2013 08:48 WIB

Paus Francis I muncul di balkon St. Peter's Basilica, Vatikan, untuk menemui umat Katolik yang menunggunya (14/3). Kardinal Jorge Bergoglio terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Benediktus XVI sebagai pemimpin dari umat Katolik. AP/Gregorio Borgia

TEMPO.CO, Buenos Aires --Terpilihnya Jorge Mario Bergoglio sebagai paus baru, Rabu malam lalu waktu Vatikan, menjadi kejutan bagi banyak pihak. Walaupun berada di peringkat kedua saat Paus Benediktus XVI terpilih delapan tahun lalu, Bergoglio bukanlah sosok favorit dalam pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik kali ini.

Terpilihnya pria asal Argentina itu turut membuka sisi kelam yang tidak banyak diketahui publik. (Lihat juga: Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?)

Meski dikenal sebagai sosok sederhana, pekerja keras, dan pelindung orang miskin, Bergoglio tidaklah disukai kalangan pegiat hak asasi manusia Argentina. Rupanya, sebagai bagian dari Gereja Katolik Argentina, pria berusia 76 tahun itu dinilai turut bersalah karena membiarkan kebiadaban junta militer yang menculik dan menewaskan ratusan ribu orang pada 1976-1983.

“Dalam konteks Perang Teror, Gereja Katolik melakukan kemunafikan, terutama Bergoglio,” kata Estela de la Cuadra. Ibu Estella adalah salah satu pendiri kelompok Nenek Plaza de Mayo--kelompok masyarakat yang berjuang mencari anggota keluarga mereka yang hilang dalam periode kelam tersebut.

Bergoglio dua kali menolak saat dipanggil sebagai saksi dalam kasus penyiksaan dan pembunuhan di Sekolah Mekanik Angkatan Laut serta kasus pencurian bayi dari tahanan. Saat Bergoglio bersaksi pada 2010, para pegiat HAM kecewa karena menilai jawaban dia sangat standar.

“Kesaksian Bergoglio menunjukkan bahwa pejabat Gereja Katolik mengetahui tindakan biadab diktator. Rezim brutal itu tidak dapat berjalan tanpa dukungan banyak pihak, termasuk Gereja Katolik,” tutur Myriam Bregman, pengacara HAM Argentina.

Tuduhan paling berat yang ditimpakan kepada Bergoglio adalah pengabaian terhadap penyiksaan dua pastor ordo Jesuit, Orlando Yorio dan Francisco Jalics. Keduanya saat itu menjalankan pelayanan di kawasan kumuh Argentina. Keduanya kemudian diculik dan disiksa di Sekolah Mekanik Angkatan Laut--lokasi penyiksaan junta militer.

Dalam sidang, Bergoglio mengaku telah meminta kedua pastor itu untuk menghentikan pekerjaan mereka. Namun Yorio sempat menuding Bergoglio bertanggung jawab atas kebrutalan tentara karena tidak mendukung kerja keduanya secara terbuka.

Yorio kini sudah meninggal. Sedangkan Jalics menolak membahas insiden ini sejak pindah ke sebuah biara di Jerman.

Namun penulis biografi pria yang kini bergelar Paus Fransiskus I itu, Sergio Rubin, tetap membelanya. Menurut Rubin, tragedi Perang Teror bukanlah semata kesalahan Bergoglio. “Tragedi itu harus dibebankan kepada Gereja Katolik Argentina secara keseluruhan,” ucap Rubin, wartawan harian Argentina, Clarin, yang menulis biografi The Jesuit pada 2010.

Sejak diangkat menjadi Kardinal Argentina pada 2001, Bergoglio memohon maaf atas dukungan Gereja Katolik terhadap rezim junta militer dalam Perang Teror. Namun pernyataan maaf yang diungkapkan pada Oktober 2012 itu dinilai sangat terlambat.

“Saat itu Gereja Katolik Argentina terbagi menjadi tiga. Pertama, kubu konservatif pendukung rezim penguasa. Kedua, kubu progresif pendukung oposisi. Sedangkan Bergoglio berada di antara kedua kubu itu,” Rubin menambahkan. Simak berita dari Vatikan lainnya di sini.

AP | DAILY MAIL | FOX NEWS | HUFFINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI

Baca juga:
Paus Baru Terbang ke Roma dengan Tiket Ekonomi

Bergoglio Menjadi Paus, Argentina Bersukacita

Turis Amerika Diperkosa di Taksi Malaysia

Pesan di Balik Pilihan Nama Paus Fransiskus

5 Hal Perlu Diketahui tentang Paus Fransiskus

Berita terkait

UIN Yogya Bakal Beri Gelar Dr HC Kepada Grand Syekh Al Azhar dan Sri Paus

21 September 2021

UIN Yogya Bakal Beri Gelar Dr HC Kepada Grand Syekh Al Azhar dan Sri Paus

UIN Sunan Kalijaga atau UIN Yogya berencana memberi gelar doktor kehormatan atau Dr HC kepada Grand Syekh Al Azhar dan Sri Paus.

Baca Selengkapnya

Swiss Guard Vatikan Bangun Barak Baru untuk Personel Perempuan

12 September 2021

Swiss Guard Vatikan Bangun Barak Baru untuk Personel Perempuan

Korps pengawal Sri Paus, Swiss Guard, akan membangun barak baru untuk menampung personel perempuan meski rekrutmen perempuan belum diizinkan.

Baca Selengkapnya

Rabi Israel Kritik Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Taurat

10 September 2021

Rabi Israel Kritik Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Taurat

Vatikan menolak kritik dari para rabi Israel atas pernyataan Paus Fransiskus tentang kitab Taurat dalam audiensi umum 11 Agustus kemarin.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Memohon Orang-orang Bersedia Divaksin Demi Kebaikan Bersama

18 Agustus 2021

Paus Fransiskus Memohon Orang-orang Bersedia Divaksin Demi Kebaikan Bersama

Paus Fransiskus pada Rabu memohon orang-orang untuk divaksin Covid-19 agar dapat mengakhiri pandemi virus corona.

Baca Selengkapnya

Spiderman yang Disalami Paus Fransiskus Ternyata Pahlawan bagi Anak-anak

24 Juni 2021

Spiderman yang Disalami Paus Fransiskus Ternyata Pahlawan bagi Anak-anak

Spiderman yang disalami Paus Fransiskus bernama Mattia Villardita. Ia telah menghibur anak-anak yang sakit untuk meringankan penderitaan mereka.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, 16 Tahun lalu Paus Benediktus XVI Gantikan Paus Yohanes Paulus II

19 April 2021

Hari Ini, 16 Tahun lalu Paus Benediktus XVI Gantikan Paus Yohanes Paulus II

Hari ini, 19 April 2005 Paus Benediktus XVI sebagai pemimpin Vatikan sekaligus Uskup Roma, menggantikan mendiang Paus Yohanes Paulus II.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Mosul, Paus Fransiskus Eratkan Persaudaraan Antaragama

7 Maret 2021

Kunjungi Mosul, Paus Fransiskus Eratkan Persaudaraan Antaragama

Paus Fransiskus mengunjungi Mosul, kota yang hancur selama pendudukan ISIS, menekankan persaudaraan antaragama dan menolak kekerasan atas nama Tuhan.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Tiba di Baghdad untuk Empat Hari Lawatan Bersejarah ke Irak

5 Maret 2021

Paus Fransiskus Tiba di Baghdad untuk Empat Hari Lawatan Bersejarah ke Irak

Sekelompok otoritas agama, pemerintah, dan warga Irak menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Baghdad pada Jumat selama kunjungan bersejarah ke Irak.

Baca Selengkapnya

Terbang dari Roma, Paus Fransiskus Memulai Kunjungan Bersejarah ke Irak

5 Maret 2021

Terbang dari Roma, Paus Fransiskus Memulai Kunjungan Bersejarah ke Irak

Paus Fransiskus berangkat menuju ke Irak pada Jumat untuk memulai perjalanan luar negeri yang paling berisiko sejak pelantikannya sebagai Sri Paus.

Baca Selengkapnya

Benediktus Tegur Umat Katolik Fanatik yang Masih Menganggapnya Sebagai Sri Paus

3 Maret 2021

Benediktus Tegur Umat Katolik Fanatik yang Masih Menganggapnya Sebagai Sri Paus

Paus Emeritus Benediktus XVI menegur umat Katolik Roma konservatif yang tidak menerima keputusannya untuk mengundurkan diri.

Baca Selengkapnya