Presiden Rusia Dmitry Medvedev menghadiri pertemuan dengan anggota Rusia Bersatu pesta di kediaman presiden di Gorki, Moskow, 27 April 2012. REUTERS/Mikhail Klimentyev
TEMPO.CO, Moskow—Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev Jumat 2 November 2012 meminta dua anggota band punk, Pussy Riot, dibebaskan dari penjara. “Jika saya menjadi hakim, saya tak akan memenjarakan mereka. Mereka sudah berada di penajra cukup lama,” kata Medvedev kepada RIA Novosti.
Dua anggota Pussy Riot, Nadezhda Tolokonnikova dan Maria Alyokhina, ditahan di kamp kerja paksa di Urals dan Rusia Tengah karena terbukti bersalah melakukan penghinaan terhadap gereja. Adapun anggota ketiga, Yekaterina Samutsevich, dibebaskan karena ia tak ikut menyanyikan lagu memprotes Presiden Vladimir Putin di katedral Moskow.
“Fakta bahwa salah satu anggota bebas karena dia beruntung,” ujar Medvedev. Pernyataan Perdana Menteri yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menjawab pertanyaan seorang remaja yang memenangkan kompetisi mata pelajaran sekolah.
Pada September lalu, Medvedev, juga memberikan pernyataan serupa. Meski begitu, mantan presiden itu menyatakan bahwa ketiga perempuan ini “bersikap tidak menyenangkan.” Ia menambahkan bahwa popularitas kelompok itu,”Tidak ada hubungannya dengan musik. “