Setelah Badai Sandy, Bahan Bakar Langka

Reporter

Jumat, 2 November 2012 14:19 WIB

Warga New Jersey mengantre di sebuah pom bensin usai wilayah tersebut diterjang Badai Sandy, Kamis (1/11). AP Photo/Peter Hermann, III

TEMPO.CO, New York -- Ratusan pengemudi di New York membawa kendaraannya dalam antrean pompa bensin, Kamis, 1 November 2012. Mereka rela menanti berjam-jam karena stok bahan bakar mulai langka setelah kedatangan badai Sandy, yang menghantam kota itu mulai Senin dinihari, 29 Oktober 2012.

Antrean pencari bahan bakar tak cuma terjadi di New York. Ratusan orang di Keyport, New Jersey, juga datang ke stasiun pengisian bahan bakar umum dengan membawa tong besi dan plastik warna merah bertulisan "Gasoline".

Menurut situs berita Chicago Tribune, para pengantre memburu gas untuk menghidupkan genset di tempat tinggal mereka. Sebab, hingga Kamis, 1 November 2012, masih banyak rumah yang listriknya padam.

Seorang pengantre, Jessica Bajno, 29 tahun, bercerita bahwa ia telah menyusuri kota sepanjang pagi. Dia mencari pompa bensin yang buka. "Nyatanya, banyak SPBU yang tutup," kata Bajno kepada Reuters.

Menurut perusahaan listrik di New York, pasokan listrik bakal sangat terbatas hingga beberapa pekan mendatang. Perusahaan itu baru bisa menyalurkan listrik bagi 250 ribu pelanggan. Sedangkan 650 ribu pelanggan masih tinggal dalam kegelapan.

Kata perusahaan listrik itu, sebagian besar pelanggan bakal kembali menikmati listrik pada 10-11 November 2012. Adapun sebagian lainnya mungkin baru bisa mendapatkannya beberapa minggu lagi.

Padamnya listrik di ribuan rumah warga membuat banyak orang memutuskan tinggal di hotel untuk sementara waktu. Tapi itu bukan hal yang mudah dilakukan. Sebab, hampir seluruh kamar hotel di New York telah terpesan.

Hal ini menimpa sutradara iklan, Chris Swift. Listrik apartemennya di Manhattan mati, sehingga ia terpaksa mencari penginapan. Karena jalanan masih dilanda banjir, jumlah taksi sedikit, dan baterai telepon selulernya mati, ia pun terpaksa berjalan kaki menuju hotel. "Saya coba datangi 20 hotel di New York dengan berjalan kaki, tapi semuanya sudah penuh," kata dia.

Ia pun berencana menginap di rumah kerabatnya di Brooklyn. "Tapi tidak ada taksi. Kendaraan saya serta teman dsaya sudah kehabisan bensin."

Hingga hari kelima sejak datangnya badai Sandy, tercatat 95 orang meninggal. Jumlah itu diperkirakan bakal terus meningkat. Tim pencari dan penolong atau SAR masih menelusuri rumah penduduk dan apartemen guna mencari korban.

CORNILA DESYANA

Berita Lainnya:
Angelina Sondakh Akui Pertemuan di Kemenpora
Jokowi Pertanyakan 3 Soal Sebelum Loloskan MRT
Lima Penyidik KPK Mengundurkan Diri
''2014, Jakarta Akan Mirip Shanghai''
Denny Kuliahi Dosennya Di Melbourne

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya