Badai Sandy Membuat 18 Ribu Penerbangan Dibatalkan

Reporter

Rabu, 31 Oktober 2012 10:51 WIB

Seorang wanita memotret kawasan Mahattan, New York yang gelap akibat listrik padam, setelah badai Sandy menerjang, (31/10). AP/Mark Lennihan

TEMPO.CO, New York - Hantaman angin diikuti hujan yang dibawa badai Sandy telah menghentikan aktivitas bandar udara pada sejumlah negara bagian di Amerika Serikat. Akibatnya, sekitar 18.100 penerbangan batal dilakukan.

Menurut situs berita Los Angeles Times, pembatalan belasan ribu penerbangan dilakukan selama Sabtu sampai Rabu, 27-31 Oktober 2012. Pembatalan ini menyusul penutupan bandara di beberapa kota pada pantai timur Amerika. Termasuk di New York, Philadelphia, dan Newark, New Jersey.

"Bahkan beberapa maskapai telah membatalkan lusinan penerbangan pada Kamis, 1 November 2012," tulis LA Times.

Berdasarkan situs perjalanan, Flightstas.com, bandara Internasional Los Angeles membatalkan 100 penerbangan yang datang dan akan berangkat pada Selasa, 30 Oktober 2012. Sedangkan di New York, banjir di Bandara Internasional LaGuardia dan John F. Kennedy telah menimbulkan kerusakan.

"Sama seperti yang terjadi di bandara internasional Newark Liberty dan Airport Teterboro di New Jersey."

Menurut juru bicara American Association of Airport Executives, Sean Broderick, kerusakan bandara bisa diperbaiki cepat kala banjir surut. Namun, hal itu tak lantas membuat bandara langsung dibuka. Sebab, banyak pekerja penerbangan yang masih tidak bisa menjangkau bandara.

Kata Broderick, semua itu terhubung dengan sistem transportasi menuju bandar udara. "Selama bus dan kereta bawah tanah belum aktif, para pekerja bakal sulit mencapai bandara," ujarnya.

Pada Selasa, 30 Oktober 2012, otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey menutup sistem rel kereta bawah tanah. Penutupan tanpa batas waktu ini dilakukan karena banjir. "Jalur kereta itu menuju ke Bandara John F. Kennedy dan Newark," kata Broderick.

Untuk Bandar Udara Dulles dan Ronald Reagan, penerbangan masih beraktivitas pada Selasa, 30 Oktober 2012. Namun, jumlahnya dibatasi. Aktivitasnya diperkirakan belum bisa normal di Rabu ini.

Menurut Broderick, semua calon penumpang sudah mendapat kabar soal pembatalan penerbangan. Hal itu dilakukan untuk menghindari denda keterlambatan atau pembatalan penerbangan. Kalau penumpang sampai telantar, maskapai harus membayar denda US$ 27.500 atau Rp 264 ribu per penumpang.

CORNILA DESYANA

Berita lain:
Makam Yasser Arafat Segera Digali

Antara Sandy, Halloween, dan Frankenstorm

Bloomberg: Badai Sandy Kali Ini yang Terbesar

Badai Sandy Padamkan Server

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya