TEMPO.CO, Jakarta - Karena menyumbangkan 90 persen gajinya ke badan amal, Persiden Uruguay Jose Mujica dijuluki 'Presiden Termiskin di Dunia'. Namun ia tak merasa terusik dengan julukan tersebut. "Saya tak mempermasalahkan apa yang saya dapat, masih banyak warga yang hidup kekurangan," kata dia dalam wawancara dengan Le Monde.
Per bulannya, kini, Mujica digaji US$ 12,5 ribu (sekitar Rp 119 juta). Namun ia hanya mengambil sepuluh persen saja dari haknya itu. Kebiasaan menyumbangkan gaji ini juga ternyata menular kepada istrinya, Lucia Topolansky. Maka tak aneh bila barang mewah yang dimiliki pasangan ini hanya sebuah rumah di Montevideo dan mobil merk Volkswagen.
Mujica, 77 tahun, adalah seorang pemimpin gerilya pada periode 1970-an. Kala itu ia masuk-keluar hutan, bertarung melawan rezim militer Uruguay.
Kariernya di pemerintahan cukup cemerlang, pada 2005 hingga 2008 ia menjabat sebagai Menteri Pangan, Pertanian, dan Perikanan. Setelah itu, ia sempat menjabat sebagai senator. Ia mulai menjabat Presiden Uruguay pada 1 Maret 2010 setelah dicalonkan koalisi sayap kiri.
Uruguay sendiri merupakan negeri kedua terkecil wilayahnya di Amerika Latin. Namun negeri ini dinilai berkembang dan kini menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapita terbesar di wilayahnya.
Di bawah kepemimpinan Mujica, Uruguay dikenal bisa memberantas korupsi. Tingkat korupsi di negeri ini, menurut indeks lembaga Transparency International, menempati urutan kedua terbawah.
Tanpa kekayaan, dan bahkan sedikit hutang, Mujica mengatakan masih bisa tidur tenang. Banyak yang berkata, Uruguay mengalami masa jaya saat dipimpinnya. Meski demikian ia tak takut jika kelak jabatannya berakhir. "Saya akan merasa lebih damai, tinggal di rumah bersama istri dan anjing saya, Manuela," ujarnya.
UNIVISION | M. ANDI PERDANA
Berita Terpopuler
Jokowi Tak Mau Dikawal, Polisi Memaklumi
Kucing Keluarga Jokowi Ikut Pindah
Ditanya Soal Kemenangan Jokowi, Rhoma Bungkam
Tidak Akan Ada Jokowi-Jokowi yang Lain
Jokowi Menang, Solo Akan Dipimpin Si Kumis?
Pengguna Blackberry di Eropa Alami Problem Ini
Samsung Gugat iPhone 5
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya