TEMPO.CO , Kairo - Gereja Ortodok Koptik Mesir mengumumkan bahwa lembaganya menarik diri dari pembicaraan soal konstitusi baru lantaran telah didominasi oleh kelompok Islam. Demikian kabar yang disiarkan kantor berita Mesir, Ahad, 1 April 2012.
Keputusan yang disampaikan pada Ahad itu menyusul seruan oleh kelompok liberal Mesir yang memboikot pembahasan draf konstitusi karena dianggap tidak mewakili seluruh kepentingan bangsa Mesir.
Konstitusi Mesir sempat tertunda setelah negara tersebut dikuasai oleh militer yang mengambil alih kekuasaan dari Presiden Husni Mubarak, Februari tahun lalu. Pembahasan konstitusi sedianya dilakukan oleh 100 anggota parlemen hasil pemilihan umum. Namun sejumlah angota parlemen lainnya terutama dari kelompok liberal kiri memboikot. Mereka berasalan kelompok Islam terlalu mendominasi isi draf konsitusi.
Saat ini kursi parlemen Mesir dikuasai oleh kelompok Islam dari Ikhwanul Muslimn dan Salafi. Mereka hampir menyapu bersih kursi yang tersedia di parlemen hasil pemilihan umum.
"Dewan Jenderal Gereja Ortodok Koptik setuju dengan usul seluruh anggota dewan yang terdiri dari 20 orang, yakni menarik diri dari pembicaraan konstitusi," tulis kantor berita pemerintah mengutip pernyataan gereja.
Kristen Koptik merupakan kelompok minoritas terbesar dengan jumlah pengikut 10 persen dari penduduk Mesir. Kelompok ini memiliki hubungan kurang harmonis dengan warga mayoritas muslim.
Sejak Mubarak tumbang, warga Kristen di sana selalu merasa ketakutan terutama setelah adanya penyerangan terhadap sejumlah gereja. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Islam garis keras kendati sejumlah pengamat mengatakan perselisihan di antara mereka (Kristen dan Islam) lebih banyak disebabkan oleh masalah lokal.
Kematian pimpinan gereja Koptik, Shenapuda, bulan lalu kian menambah rasa takut tersebut. Bahkan mereka juga mengkhawatirkan suaranya tak dipedulikan bila Islam mengambil alih kekuasaan.
REUTERS | CHOIRUL
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya