Indonesia Minta PBB Lakukan Reformasi

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 22:26 WIB

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bersama Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun. AP/Firdia Lisnawati

TEMPO Interaktif, NEW YORK - Indonesia berharap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang saat ini beranggotakan 193 negara, memperkuat peran sentralnya dalam mendorong kerjasama negara di dunia dengan melakukan reformasi.

"Guna mengatasi tantangan baru dan yang akan muncul serta mengetahui kesempatan baru, reformasi PPBB merupakan kunci," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ketika menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-66 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, Selasa 26 September 2011.

Reformasi PBB, kata Marty, merupakan satu-satunya jalan untuk membuat PBB tetap relevan dan memastikan kerjasama dunia dalam mengatasi tantangan global.

Ia mengingatkan bahwa dunia terus dihadapkan pada berbagai tantangan rumit, mulai dari ancaman senjata nuklir, perompakan, terorisme, krisis keuangan dan ekonomi hingga keadaan terburuk serta paling mendasar, yang ditemui di berbagai penjuru dunia, yaitu kemiskinan dan kelaparan sangat parah.

Dunia juga menghadapi ancaman kerusakan lingkungan hidup dan bencana alam, masalah ketahanan pangan dan energi, intoleransi, diskriminasi serta penguasa lalim, yang menindas keinginan demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Mengingat tidak dapat dipecahkan secara nasional, tantangan itu seharusnya dapat memotivasi negara untuk mendorong kemitraan dan kerjasama di antara mereka, kata Marty.

"Pertama, kita perlu memperkuat multilateralisme untuk mengatasi tantangan global. Itu berarti peran sentral PBB," katanya mengingatkan.

Melalui reformasi, kata Marty, harus dipastikan bahwa PBB dan proses di badan dunia itu dalam pengambilan keputusan menjadi lebih efektif, transparan dan melibatkan semua pihak.

Indonesia menginginkan seluruh masalah kunci reformasi PBB dibahas sebagai bagian integrasl dari paket terpadu, termasuk menyangkut Dewan Keamanan.

"Dewan Keamanan harus dapat mencerminkan keadaan dunia saat ini dengan lebih baik. Dewan Keamanan harus lebih mewakili, transparan dan efektif," kata Marty.

Selain secara multilateral, Indonesia juga mengingatkan bahwa kerjasama dan kemitraan antara PBB dengan lembaga kawasan merupakan kunci lain untuk mengatasi tantangan global saat ini.

Dalam pidatonya, Marty juga menyentuh beberapa soal lain, termasuk yang mencuat dalam rangkaian pertemuan tingkat tinggi di Sidang Umum sejak Senin (19/9) lalu, yaitu permohonan Palestina menjadi negara anggota penuh PBB.

"Dalam mendorong perdamaian dan pembangungan di kawasan Timur Tengah, langkah pertama dan yang utama harus dilakukan adalah mengkoreksi ketidakadilan sejarah, yang dibiarkan berlangsung lama terhadap rakyat Palestina," kata Marty.

Marty menegaskan dukungan Indonesia terhadap hak rakyat Palestina untuk hidup secara bebas, damai, adil dan bermartabat di tanah air mereka sendiri telah berlangsung lama dan tidak akan pernah berhenti.

"Karena itu, Indonesia sangat mendukung keinginan Palestina menjadi negara anggota penuh PBB. Itu sejalan dengan visi solusi dua negara, yaitu penyelesaian secara damai, adil dan terpadu di Timur Tengah," katanya.

Selain menyampaikan pernyataan Indonesia, pada Senin, Marty juga melakukan serangkaian pertemuan dwipihak di sela-sela sidang Majelis Umum, termasuk dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat William J Burns dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil El Araby.

Marty mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Burns, keduanya antara lain membahas hubungan dwipihak, persiapan kunjungan Presiden Barack Obama ke Bali pada November nanti, serta persiapan pelaksanaan temu puncak Asia Timur.

Sementara itu, dengan Nabil El Araby, Marty membahas keinginan Indonesia meminta status peninjau di Liga Arab.

"Tentu, Indonesia tidak bisa menjadi anggota, tapi melihat kesinambungan penanganan masalah dari Liga Arab ke Organisasi Kerjasama Islam, ke Gerakan Nonblok dan masalah multlateral lain, Indonesia merasa perlu --sebagaimana halnya sekarang juga sedang merintis status peninjau di Uni Afrika-- minta status peninjau di Liga Arab," katanya.


WDA | ANT

Berita terkait

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

42 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

28 Oktober 2023

Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

Uni Emirat Arab tidak akan menjadi tuan rumah perundingan iklim COP29 tahun depan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rumas Sakit Al Ahli di Gaza Tewaskan 500 Orang, Ini Profil Antonio Guterres

21 Oktober 2023

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rumas Sakit Al Ahli di Gaza Tewaskan 500 Orang, Ini Profil Antonio Guterres

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam serangan Israel ke rumah sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 orang. Ini seruannya untuk Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya

Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

16 Agustus 2023

Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

Perang Sudan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan 40 persen warganya kelaparan.

Baca Selengkapnya

Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

16 Agustus 2023

Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat lebih dari 1 juta orang telah melarikan diri dari Sudan ke negara-negara tetangga.

Baca Selengkapnya

Peran Delegasi Kanada di Balik Penetapan Hari Laut Sedunia

8 Juni 2023

Peran Delegasi Kanada di Balik Penetapan Hari Laut Sedunia

Hari laut sedunia diinisiasi di Brasil oleh Delegasi Kanada dan secara resmi ditetapkan oleh PBB pada 2008

Baca Selengkapnya

7 April Hari Kesehatan Sedunia, Begini Lika-liku hingga Penetapannya

7 April 2023

7 April Hari Kesehatan Sedunia, Begini Lika-liku hingga Penetapannya

Tiap 7 April, Hari Kesehatan Sedunia diperingati oleh semua orang di seluruh dunia. Hari ini juga menjadi hari berdirinya WHO

Baca Selengkapnya

Asal-usul Pembentukan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia

7 April 2023

Asal-usul Pembentukan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia

WHO terbentuk setelah pengalaman masa Perang Dunia II, ketika banyak negara mengalami masalah kesehatan wabah penyakit dan kelaparan

Baca Selengkapnya

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

7 April 2023

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.

Baca Selengkapnya

Viral Petugas Keamanan PBB Berfoto di Depan Bendera Taliban

21 Januari 2023

Viral Petugas Keamanan PBB Berfoto di Depan Bendera Taliban

PBB meminta maaf atas beredarnya foto beberapa staf di depan bendera Taliban di Afghanistan.

Baca Selengkapnya