TEMPO Interaktif, Washington - Pemerintah Amerika Serikat telah mengirim Robert Blake sebagai tuusan ke Kirgistan. Ia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat negara itu Jumat dan Sabtu mendatang.
Blake akan membahas keperluan-keperluan apa saja yang diperlukan pemerintah Kirgistan. Sejauh ini, Washington menyatakan akan memusatkan perhatian pada bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi.
Pemerintahan sementara Kirgistan memang mengharapkan bantuan internasional untuk menyelesaikan konflik antaetnis di negara itu. Mereka gagal meredakan konflik karena tentara menolak menembak mati di tempat para perusuh. Presiden Roza Otunbayeva menduing keluarga mantan presiden Kurmanbek Bakiyev sebagai dalang kerusuhan.
Hingga saat ini, bentrok antara etnis Kirgis dan uzbek yang minoritas telah menewaskan 176 orang dan mencederai setidaknya 1.800 orang. Perserikatan bangsa-bangsa secara resmi mencatat 250.000 pengungsi, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah menyeberang ke negara tetangga Uzbekistan.
Pemerintah sementara Kyrgyzstan, yang tengah berjuang mengatasi kekerasan etnik dan menyiapkan polisi dan militer yang tangguh, meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirimkan satuan polisi internasional. Tujuannya agar ditempatkan di negeri Asia Tengah tersebut.
Presiden sementara Kirgistan Roza Otunbayeva hari ini memperkirakan jumlah korban tewas berlipat ganda ketimbang angka resmi yang dilansir pihaknya saat ini. Sejauh ini, korban terbunuh akibat empat hari kerusuhan etnis itu 176 orang.