Karyawan Kantor Pos Pusat mendisinfeksi kendaraan di tengah upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Pyongyang, Korea Utara dalam foto ini tertanggal 22 Mei 2022 dan dirilis 23 Mei 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea negara itu. KCNA melalui REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta -Korea Utara dilanda penyakit usus di tengah kasus COVID-19 yang belum juga melandai. Pyongyang sampai mengirim kru medis nasional dan peneliti epidemiologi ke provinsi yang sedang memerangi wabah penyakit usus itu
Seperti dilansir Reuters yang mengutip media Pemerintah Korea Utara atau KCNA, Ahad 19 Juni 2022, setidaknya 800 keluarga di Provinsi Hwanghae Selatan yang menderita penyakit itu, kini telah menerima bantuan.
Korea Utara menyebut penyakit usus yang melandanya sebagai "epidemi enterik akut". Pejabat Korea Utara mengatakan, enterik mengacu pada saluran pencernaan. Walau belum teridentifikasi secara jelas, dia mengasumsikan penyakit itu mungkin berkaitan dengan kolera atau tipus.
Kasus pertama wabah baru itu pertama kali dilaporkan pada Kamis lalu. Adapun tim medis telah mengupayakan pencegahan, termasuk karantina, penyaringan penduduk, dan perlakuan khusus serta pemantauan orang-orang yang rentan seperti anak-anak dan orang tua.
KCNA mewartakan Tim Diagnosis dan Perawatan Cepat nasional dan pejabat kesehatan setempat juga bertindak untuk memastikan bahwa pertanian tidak terganggu di area pertanian utama.
Pekerjaan desinfeksi sedang dilakukan, termasuk sampah dan limbah lainnya. Tujuannya untuk memastikan keamanan air minum dan air rumah tangga.
Dengan munculnya penyakit ini, Korea Utara semakin terbebani sebab masih memerangi kekurangan makanan kronis dan gelombang infeksi COVID-19.
KCNA melaporkan pada Ahad bahwa Korea Utara telah mencatat 19.310 kasus demam baru di tengah wabah COVID-19.
KCNA tidak merinci berapa banyak dari pasien tersebut yang dites positif terkena virus corona. Secara keseluruhan lebih dari 4,6 juta warga Korea Utara telah menunjukkan gejala demam sejak wabah pertama kali diketahui pada pertengahan Mei.