TEMPO.CO, Houston - Badai tropis Harvey yang menerjang Texas, Amerika Serikat, sejak Jumat, 25 Agustus 2017, telah menewaskan dua orang dan merusak sejumlah bangunan. Badai Harvey ini bergerak dengan kecepatan 210 kilometer per jam, atau terkuat dalam 50 tahun terakhir.
Penderitaan warga Texas diperparah dengan badai Harvey yang membawa hujan deras hingga menimbulkan banjir besar keesokan harinya.
Baca: Gara-gara Badai Salju Terjang New York, Markas PBB Ditutup
Penduduk Texas terjebak di rumah dan mobil mereka. Listrik pun padam. Begitu juga suplai bahan bakar dan gas terhalang sehingga harganya mahal.
Pihak bandara William P. Hobby di Houston telah membatalkan semua penerbangan yang masuk maupun yang berangkat keluar dari Texas pada Minggu pagi, 27 Agustus 2017. Landasan pacu dipenuhi air, bahkan banjir menggenangi ruangan kedatangan bandara.
Seorang warga Texas mengatakan dia menyaksikan jasad seorang wanita mengapung di jalanan saat banjir hebat di kota itu. Polisi Houston kemudian menerima laporan seorang wanita mengemudikan mobilnya di tengah banjir yang menggenangi jalan-jalan di Houston.
Baca: BMKG: Hati-hati Angin Kencang di Musim Badai Tropis Agustus Ini
"Mobilnya tenggelam ke dalam air dan dia juga tenggelam," kata Sersan Colin Howard dari kepolisian Houston, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelum badai Harvey tiba, Wali Kota Rockport memberi tahu warganya untuk menuliskan nama mereka di kedua lengan untuk identifikasi jika terjadi kematian atau terluka.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan dia telah mengaktifkan 1.800 anggota militer untuk membantu membersihkan kotanya akibat badai Harvey. Bersamaan dengan itu ia juga memerintahkan 1.000 orang untuk terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban badai tropis Harvey.
REUTERS | MARIA RITA