Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Seru Tim Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya  

image-gnews
Serah terima bantuan dari Tim kemanusiaan Indonesia ke pemerintah Myanmar di Yangon, Myanmar. FOTO/Wakil ketua Muhammadiyah Disaster Management Center, Rahmawati Husein.
Serah terima bantuan dari Tim kemanusiaan Indonesia ke pemerintah Myanmar di Yangon, Myanmar. FOTO/Wakil ketua Muhammadiyah Disaster Management Center, Rahmawati Husein.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Rahmawati Husein mengatakan Indonesia sudah waktunya mengambil peran sebagai pemimpin di kawasan Asia maupun ASEAN dalam memberikan  bantuan kemanusiaan, baik disebabkan bencana alam maupun konflik kekerasan.

Kontribusi Indonesia membantu warga Nepal pascagempa dashyat pada April 2015 dan Rohingya di Myanmar, kata Rahmawati, merupakan contoh keberhasilan Indonesia berperan di bidang isu kemanusiaan.

Agar bantuan kemanusiaan Indonesia berkelanjutan dan terkoordinasi dengan baik, menurut Rahmawati, perlu dibuat payung hukum peraturan presiden sehingga nantinya ada lembaga Indonesian Aid. Seperti Amerika Serikat dengan USAID dan Australia dengan AusAid. 

"Selama ini hanya keputusan presiden. Sudah waktunya Indonesia berbagi," kata Rahmawati dalam diskusi Peran Indonesia Dalam Bantuan Kemanusiaan Rohingya yang diadakan oleh Kantor Staf Presiden, Kamis, 9 Februari 2017.

Menurut Rahmawati, kontribusi masyarakat Indonesia dalam isu kemanusiaan cukup besar. Sebagai contoh, Rahmawati menjelaskan Aliansi Kemanusiaan Indonesia yang memberikan bantuan untuk Rohingya mencapai Rp 15 miliar.

Hebatnya lagi, bantuan Indonesia dikirim dengan truk-truk bantuan perusahaan Indonesia yang sudah bertahun-tahun beroperasi di Myanmar. " 17 truk PT Comfeed (Japfa Comfeed Indonesia) yang sudah 18 tahun berbisnis di Myanmar mengangkut bantuan Indonesia," kata Rahmawati kepada Tempo, 29 Januari 2017.

Pilihan Indonesia untuk melakukan pendekatan soft diplomacy  untuk Rohingya di Myanmar dengan memberikan bantuan kemanusiaan seperti menyediakan kebutuhan pangan, membangun sekolah, sarana kesehatan, hingga pasar perdamaian di kamp pengungsi mendapat dukungan masyarakat dan pemerintah Myanmar.

Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yang sudah lebih dulu hadir di Myanmar ikut dalam tim kemanusiaan Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada Rohingya. "PKPU sudah hadir di Rakhine sejak tahun 2012," kata Tony Hendarjati, Wakil Direktur PKPU dalam diskusi.

Di Rakhine, kata Tony, PKPU bekerja secara imparsial dengan memberikan bantuan kepada Rohingya yang tinggal di kamp dan kepada non Rohingya yang juga tinggal di kamp.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tony, isu Rohingya sangat sensitif di Myanmar. Sehingga PKPU berusaha hati-hati dalam melakukan aktivitas kemanusiaan di Sittwe.  PKPU menghindar menyebut kata "Rohingya", melainkan "Rakhine". 

Tim kemanusiaan Indonesia juga menghormati budaya setempat misalnya memakai sarung (longyi) sehari-hari. "Di sana pejabat pemerintah sehari-harinya mengenakan sarung," kata Tony.

Dengan menghargai nilai-nilai sosial dan budaya di Myanmar, PKPU sampai saat ini diterima masyarakat dan pemerintah Myanmar.

Direktur Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Desra Percaya mengatakan Indonesia memang jauh lebih diterima oleh Mynamar daripada organisasi negara-negara Islam (OKI) termasuk Malaysia.

Tentang usulan pembentukan peraturan presiden agar bantuan kemanusiaan Indonesia bersifat berkelanjutan dan kantor sekretariat bersama untuk mengorganisasi kegiatan ini, Desra mengatakan usulan itu akan segera dibahas pemerintah.

Menurut Rahmawati, dengan nanti ada peraturan presiden, bantuan kemanusiaan Indonesia tidak lagi bersifat karitas dan sesaat. "Bukan bantuan charity, datang ambil foto, pergi, biar besok dapat dana lagi. Harapan kita ini tidak jadi pola gerakan sipil," ujar Rahmawati yang ikut terlibat dalam tim kemanusiaan Indonesia ke Nepal. 

MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

13 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.