TEMPO.CO, Seoul - Direktur Samsung Group Jay Y. Lee, Kamis, 12 Januari 2017, mendatangi kantor kejaksaan Korea Selatan di Ibu Kota Seoul. Seperti dilansir Reuters, Lee akan diperiksa terkait dengan dugaan penyuapan sebagai bagian dari skandal yang melibatkan Presiden Park Geun-hye.
Jaksa telah mengumumkan Lee sebagai tersangka pada Rabu kemarin. Otoritas Korea Selatan tengah menyelidiki apakah donasi sebesar 30 juta won atau setara Rp 337 juta yang diberikan Samsung kepada yayasan sahabat Park, Choi Soon-sil, terkait dengan keputusan dana pensiun negara untuk mendukung merger kontroversial kedua perusahaan yang terafiliasi Samsung pada 2015.
Berita terkait:
Unjuk Rasa Terbesar Sejak 1990an Pecah di Korea Selatan
Samsung Terlibat Skandal Korupsi Presiden Park Geun-hye
“Saya minta maaf kepada rakyat Korea Selatan,” kata Lee kepada wartawan sesampainya di kantor kejaksaan. Mengenakan setelah jas warna gelap dengan dasi merah, Lee membungkuk setelah mengucapkan pernyataan itu.
Kedatangan Lee disambut demonstran yang menuntut dia ditahan. Jaksa menolak berkomentar apakah Lee dan petinggi Samsung lain bakal didakwa. Pria 48 tahun ini memegang pucuk perusahaan setelah ayahnya, pendiri perusahaan keluarga Samsung, Lee Kun-hee, lumpuh pada Mei 2014 karena serangan jantung.
Park dapat menjadi presiden terpilih Korea Selatan pertama yang lengser karena dimakzulkan. Parlemen pada Desember lalu memutuskan untuk memakzulkannya terkait dengan skandal korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Pemakzulan harus disetujui Mahkamah Konstitusi sebelum dapat diterapkan.
Skandal yang melibatkan orang-orang dekat Park memicu unjuk rasa besar-besaran yang menuntut presiden perempuan pertama Korea Selatan itu mundur. Park menegaskan dia tak bersalah, tapi meminta maaf kepada rakyat.
Choi, 60 tahun, sahabat Park selama empat dekade terakhir, dituding menggunakan kekuasaan Park untuk menekan perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan, termasuk Samsung Group, serta menggelontorkan dana hingga miliaran won untuk mendanai yayasannya.
Perempuan yang ditahan sejak Oktober lalu itu kini tengah menghadapi persidangan atas tuduhan penyalahgunaan wewenang, penipuan, dan penyuapan. Choi menyatakan dia tidak bersalah.
REUTERS | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI