TEMPO.CO, Washington DC - Hamza, anak bungsu Osama Bin Laden, dimasukkan daftar pencarian teroris oleh pemerintah Amerika, menyusul ancamannya untuk membalas dendam kematian ayahnya.
Seperti dilaporkan NBC News Jumat 6 Januari 2017, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Kamis waktu setempat memasukkan Hamza dalam daftar teroris yang dicari di seluruh dunia. Karena dimasukkan dalam daftar, Hamza juga akan menghadapi sanksi ekonomi dan geografi. Namun belum diketahui dimanakah Hamza kini berada.
“Hamza secara aktif terlibat dalam kelompok teror. Sehingga selain masuk DPO, seluruh propertinya di Amerika akan dibekukan dan melarang warga AS melakukan transaksi dengannya.”
Pada Agustus 2015, pemimpin senior Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri, mengangkat Hamza bin Laden sebagai anggota resmi organisasinya. Pada tahun yang sama, sebuah rekaman suara Hamza yang dirilis Al Qaeda, mengajak anggota-anggotanya untuk menyerang lokasi vital Amerika Serikat, Prancis dan Israel di Washington, DC; Paris, dan Tel Aviv.
Pada Juli lalu, Al Qaeda kembali mengeluarkan rekaman Hamza yang mengancam akan membalas dendam Amerika Serikat atas kematian ayahnya. Ia juag menyebut akan memburu warga Amerika yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
CNN | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI