TEMPO.CO, Sao Paulo – Sedikitnya 60 narapidana terbunuh dipicu bentrokan di antara dua geng narkoba di dalam penjara di Manaus, Kota Amazon, Brasil, pada Senin, 2 Januari 2017.
Sedikitnya enam jenazah korban ditemukan dalam kondisi dimutilasi dan lebih dari 100 narapidana melarikan diri setelah bentrokan pecah di dalam penjara yang penuh sesak melebihi kapasitas.
Aparat keamanan juga menemukan beberapa jenis senjata api yang diselundupkan ke dalam penjara.
Menurut kepala keamanan Negara Bagian Amazon, Sergio Fontes, sebanyak 74 tahanan dan 12 aparat keamanan disandera.
”Peristiwa ini merupakan salah satu babak dalam perang perdagangan narkoba secara diam-diam,” kata Fontes, seperti dikutip dari Washington Post, 2 Januari 2017.
Bentrokan antargeng di dalam penjara di Manaus ini merupakan bentrokan paling mematikan yang terbesar dalam sejarah Brasil. Sebelumnya, bentrokan terbesar terjadi di penjara di Sao Paulo pada 1992, yang menewaskan lebih dari 100 narapidana. Mereka tewas ditembak.
Menurut sejumlah organisasi hak asasi manusia, kondisi penjara di Brasil memprihatinkan lantaran kapasitasnya yang sudah berlebih. Dalam satu dekade, jumlah tahanan berusia dewasa naik 80 persen atau lebih dari 600 ribu orang. Sementara jumlah aparat keamanan penjara tidak memadai sehingga memunculkan aksi gengster.
WASHINGTON POST | MARIA RITA
Baca:
Aung San Suukyi Ingin ke Indonesia untuk Ucapkan Sesuatu
Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa