TEMPO.CO, Gaza - Tank Israel menembak salah satu pos penjagaan Hamas di Jalur Gaza, Sabtu malam, 3 September 2016, waktu setempat. "Tembakan tersebut tidak menimbulkan korban," kata pejabat Palestina, Ahad, 4 September 2016.
Sumber keamanan Palestina di Gaza—kawasan yang dikendalikan Hamas—membenarkan bahwa telah terjadi penembakan di sebelah utara Jalur Gaza dengan sasaran pos penjagaan di kawasan Beit Lahia, Jalur Gaza.
Israel dalam keterangannya kepada media sebagaimana dikutip Ahramonline mengatakan, penembakan dengan tank itu sebagai respons atas tembakan senjata api yang dilancarkan di sepanjang perbatasan antara kantong perlindungan Palestina dan Israel.
Israel telah melancarkan serangan ke Gaza tiga kali sejak 2008 dengan dalih kawasan di perbatasan Gaza kerap dijadikan perlindungan untuk menembakkan roket ke wilayah Israel. "Selanjutnya serangan roket yang ditembakkan dari Gaza direspons dengan gempuran jet tempur," demikian Ahram melaporkan.
Bulan lalu, angkatan udara Israel melakukan serangan besar terhadap Gaza untuk membalas tembakan roket. "Ini tergolong serangan paling besar dilakukan Israel terhadap Gaza," Ahram menuliskan.
Aksi Israel itu dipertanyakan oleh para pengamat. Menurut mereka, respons yang dilakukan Israel itu adalah sebuah kebijakan baru yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan dari garis keras Avigdor Lieberman yang menjabat pada Mei 2016.
AHRAM | CHOIRUL AMINUDDIN