TEMPO.CO, New Delhi - Pengadilan negeri di Bihar, India, pada Rabu mengeluarkan surat panggilan untuk Dewa Hanuman, sosok kera putih yang dipuja dalam agama Hindu. Panggilan tersebut terkait dengan kuil pinggir jalan yang didedikasikan untuk sang dewa di Kabupaten Rohtas.
Hakim meminta Hanoman datang ke pengadilan setelah mendengar keluhan terkait dengan kasus perambahan yang diajukan Departemen Pekerjaan Umum (PWD). Surat panggilan itu diletakkan petugas pengadilan dengan disisipkan pada kuil yang berisi Patung Hanuman.
Dalam pengaduannya, pejabat Departemen Pekerjaan Umum meminta intervensi pengadilan untuk membongkar kuil 'Panchmukhi' Hanuman karena dianggap mengganggu kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut.
Mendengar hal itu, sekelompok aktivis garis keras Hindu yang memuja Hanuman, Bajrang Dal, dan anggota partai penguasa, Bharatiya Janata Party, di Bihar menentang pemberitahuan pengadilan tersebut dan memintanya segera mencabut laporan itu.
Setelah ada perlawanan dari para pemuja Dewa Hanuman, pengadilan terpaksa mengurungkan niatnya untuk menggelar persidangan. Sebelum ini, kasus yang sama juga pernah terjadi dengan cerita yang hampir mirip, tapi berbeda lokasi.
Peristiwa itu terjadi pada awal bulan ini, saat sebuah pemberitahuan perambahan dikeluarkan oleh pejabat publik terhadap 'Dewa Hanuman', yang menempati ruang pinggir jalan di Lohia daerah Nagar di Kabupaten Begusarai.
Namun pihak berwenang terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengadili Dewa Hanuman setelah ada intervensi dari aktivis Bajrang Dal yang membela sang dewa, yang terkenal dengan palu godamnya. Hakim pun menutup kasus tersebut.
HINDUSTAN TIMES | YON DEMA