TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pengelola sebuah pusat perbelanjaan di Malaysia terpaksa menghapus kartu ucapan Selamat Tahun Baru Cina alias Imlek yang dibuat oleh pelanggannya yang bisa membawa fitnah kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Najib Razak.
Peristiwa ini berawal ketika manajemen Mal Atria Shopping Gallery di Petaling Jaya meletakkan wishing card pada pohon harapan yang ditaruh di depan pintu masuk. Kartu tersebut nantinya akan diisi dengan tulisan-tulisan pelanggannya tentang harapan mereka di tahun monyet api kali ini.
Namun manajemen pusat perbelanjaan itu kaget ketika mendapati bahwa ada yang mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan meminta Najib melepaskan jabatannya. Jika tidak melakukannya, mereka mengharapkan Najib dan istrinya, Datin Seri Rosmah Mansor, jatuh ke selokan.
"Jika tidak ingin turun dari kursinya, kami berharap Najib dan Rosmah jatuh dalam selokan," isi pesan itu, seperti yang diberitakan oleh Malaysia Kini pada 3 Februari 2016.
Tulisan pada kartu ucapan tersebut juga disertai gambar-gambar yang dianggap menghina Najib. Gambar-gambar yang mengecam Perdana Menteri itu pun telah tersebar luas di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, manajemen Atria Shopping Gallery langsung mengklarifikasi berita itu dalam satu pernyataan di Facebook yang mengatakan pendapat dan pandangan yang dinyatakan itu adalah milik pribadi dari mereka yang menulisnya. Tulisan itu juga tidak mencerminkan pendapat atau pandangan manajemen pusat perbelanjaan tersebut.
Rupanya, bukan hanya di Atria Shopping Gallery saja yang terdapat tulisan berbau kritik politik terhadap Najib. Di Nu Sentral Mall di Kuala Lumpur, juga terdapat tulisan pelanggannya di wishing card Tahun Baru Cina dan digantungkan di pohon harapan.
Sebuah gambar dari salah satu kartu dari Nu Sentral yang beredar secara online menyatakan: "Najib Mundur."
Seruan dan kritikan terhadap Najib diduga sebagai protes terhadap kasus korupsi yang menimpa orang nomor satu Malaysia tersebut. Dalam kasus itu dia disebut terlibat dalam skandal 1MDB, tapi telah dibebaskan dari segala tuduhan baru-baru ini.
MALAYSIA KINI|YON DEMA