TEMPO.CO, Jenewa - Ahli independen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar rapat darurat di Jenewa, Swiss, pada Senin, 1 Februari, untuk menyatakan keadaan darurat penyebaran virus Zika. Dalam rapat tersebut, para ahli dari PBB mengatakan sejak pekan lalu virus Zika menyebar secara eksplosif dan menginfeksi sebanyak 4 juta orang di Benua Amerika.
Sebanyak 12 anggota komite yang ahli dalam epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan penyakit menular dari Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika, membahas masalah tersebut dalam konferensi lewat telepon. Selanjutnya, hasil dari rapat tersebut akan disampaikan melalui konferensi pers.
Direktur London School of Hygiene dan Tropical Medicine Peter Piot mengatakan WHO membutuhkan waktu lima bulan untuk menentukan status darurat untuk virus Ebola. Namun, untuk virus Zika ini, ia berharap WHO merespons dengan cepat. "Saya sepenuhnya percaya bahwa mereka akan menyatakan ini (virus zika) sebagai keadaan darurat bagi kesehatan masyarakat," katanya seperti dilansir di Channel Asia.com.
Sejauh ini, dilaporkan ada sekitar 4 ribu kasus di Brasil yang berkaitan dengan virus Zika. Meski demikian, hal ini masih perlu didalami. Sebagaimana diketahui, virus yang ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti tersebut juga menyebar ke beberapa negara di Amerika.
Infeksi ini biasanya ringan dengan gejala yang berlangsung selama beberapa hari sampai sepekan. Kasus kematian yang disebabkan oleh virus ini jarang ditemukan.
Satu dari lima orang yang terinfeksi virus Zika akan mengalami gejala paling umum, yaitu demam, ruam, nyeri sendi, dan konjungtivitis atau mata merah. Gejala umum lainnya termasuk nyeri otot dan sakit kepala. Masa inkubasi atau waktu dari saat paparan gejala dari virus Zika baru diketahui dalam beberapa hari sampai sepekan.
Wabah ini dihubungkan dengan banyaknya kerusakan otak pada bayi.
ABDUL AZIS | CHANNEL ASIA