TEMPO.CO, Raqqa – Seorang ibu dibunuh secara brutal oleh polisi wanita ISIS setelah ketahuan menyusui bayinya di muka umum.
Perempuan malang tersebut tepergok tengah menyusui bayi lelakinya di balik kerudungnya oleh satuan polisi wanita ISIS yang sangat ditakuti, Brigade Al-Khansaa.
Meski telah menutupi tubuhnya dan putranya dari pandangan publik dengan menggunakan kerudungnya, Brigade Al-Khansaa tetap menuduh ibu tersebut telah melanggar kesopanan di muka umum.
“Seorang polisi wanita ISIS mengambil bayinya dan memberikannya kepada perempuan lain. Ia kemudian membunuh sang ibu,” tutur Aisha, salah seorang mantan warga Raqqa yang kini tinggal di Turki, kepada Sunday Times.
Kabarnya, sang ibu bahkan sempat dimutilasi sebelum kemudian dieksekusi.
Brigade Al-Khansaa adalah kelompok milisi khusus wanita yang dibentuk ISIS sekitar setahun yang lalu dan menjalankan fungsi sebagai polisi moral yang berpatroli di Raqqa.
Anggota Brigade Al-Khansaa ditutupi oleh busana muslimah berwarna hitam dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan mereka dilengkapi dengan senjata otomatis. Mereka dikabarkan sering melakukan kekerasan di jalan-jalan di Raqqa selain memata-matai kegiatan warga.
Seorang mantan anggota Brigade Al-Khansaa, Umm Abaid, mengungkapkan dalam film dokumenter Channel 4 berjudul “Escape from ISIS” bagaimana dia menjalani kehidupan normal hingga ISIS menduduki Raqqa dan menerapkan hukum Syariah yang sangat ketat.
“Saya biasa pergi ke sekolah, ke warung kopi ... tapi lambat laun, suami saya (seorang pejuang ISIS asal Arab Saudi yang telah tewas dalam serangan bom bunuh diri) meyakinkan saya mengenai ISIS dan pemikirannya. Saya lalu bergabung dengan brigade itu dan bertanggung jawab menerapkan aturan berpakaian untuk para wanita,” ia menuturkan.
“Siapa pun yang melanggar aturan akan kami cambuk. Kami kemudian akan menciduk walinya, baik itu abangnya, ayah, atau suaminya, dan kami mencambuk mereka.
“Bahkan saat saya tengah tidak bertugas dan tengah berkendara bersama suami saya, dan kami melihat wanita berpakaian tidak benar, ia akan menghentikan mobil dan meminta saya menangani wanita itu.
“Saya masih ingat ada seorang wanita berjalan bersama suaminya dengan memakai jubah yang ada gambarnya. Kami menangkap perempuan itu dan membawanya ke markas Al-Khansaa. Saya lalu mencambuknya dengan tangan saya sendiri.”
DAILYMAIL | A. RIJAL