TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter mengatakan wanita sudah diperbolehkan untuk mengisi semua peran yang ada di kesatuan militer mereka. Dilansir dari laman Reuters, Kamis, 3 Desember 2015, Carter menyatakan AS sudah menghapus dinding gender dari peraturan masuk militer.
“Selama mereka (wanita) memenuhi standard dan kualitas yang dibutuhkan, mereka bisa ikut andil dalam semua misi militer,” kata Carter dalam sebuah konferensi pers di Pentagon, AS, Kamis, 3 Desember 2015.
Semua peran dalam misi militer yang dimaksud Carter tersebut termasuk menangani kendaraan dan senjata berat seperti tank dan mortar, bahkan memimpin sebuah infanteri dalam sebuah pertempuran. “Mereka bisa ikut di Angkatan Darat, Baret Hijau, Tim Elite US Navy SEALS, Angkatan Laut, dan Tim Parajumpers Angkatan Udara,” kata Carter.
Carter menjelaskan, pembukaan pendaftaran militer untuk wanita akan dilakukan 30 hari lagi setelah masa peninjauan, nantinya mereka yang lolos akan diintegrasikan ke dalam peran-peran khusus yang tersedia dalam pendaftaran itu. Dalam masa peninjauan tersebut, pemerintah AS masih diperbolehkan untuk menilai situasi dan mengajukan keberatan terhadap peraturan baru ini.
Mengenai apakah para wanita juga akan ikut bertempur di garis depan, Carter mengatakan pihak militer memiliki pilihan yang sebenarnya tidak bersifat terikat.
“Yang pasti mereka akan diberi misi dan fungsi sesuai kemampuan mereka, standar militer yang akan mereka jalani pastinya sama dengan yang dijalani kaum pria,” ujar Carter.
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama sempat menyebut perubahan peraturan militer ini sebagai ‘langkah bersejarah’ yang akan memberi kekuatan lebih pada pertahanan negara Paman Sam tersebut.
“Pasukan pertahanan AS akan terisi oleh lebih banyak talenta. Meskipun wanita, bila dia bisa memenuhi standar tinggi militer, kesempatan bergabung selalu ada,” ujar Obama.
REUTERS | YOHANES PASKALIS