TEMPO.CO, Kairo - Kelompok militan yang menamakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya Metrojet 9268 Rusia yang hancur di Pegunungan Sinai, Mesir, Sabtu, 31 Oktober 2015. Pesawat itu membawa 224 orang, dan belakangan ditemukan tewas.
Klaim ISIS tersebut disiarkan lewat pesan pendek dalam akun yang biasa menjadi corong mereka di Twitter, yang menyebutkan, 'anggota mereka' berhasil membidik pesawat dan menewaskan semua penumpang. Serangan itu, seperti dilansir Xinhua, Minggu, 1 November 2015, adalah "pembalasan atas operasi militer Rusia di Suriah.”
Sebuah rekaman video yang disiarkan kelompok yang menamakan ISIS itu memperlihatkan satu pesawat tiba-tiba terbakar dan jatuh. Namun tak jelas, apakah pesawat dalam video itu benar adalah Metrojet 9268.
Pesawat Metrojet jenis Airbus A-321 yang dioperasikan perusahaan penerbangan Rusia, Kogalymavia, itu membawa 217 penumpang serta tujuh anggota awak jatuh di Semenanjung Sinai tak lama setelah pesawat itu lepas landas dari Kota Pelancongan Laut Merah, Sharm-esh-Sheikh, pada Sabtu pagi.
Pesawat tersebut lepas landas pada pukul 05.51 waktu setempat (10.51 WIB) dan hilang dari radar setelah 30 menit mengudara, kata satu pernyataan yang dikeluarkan kantor perdana menteri Mesir.
WDA | XINHUA | REUTERS
Baca juga:
Chelsea Jeblok, MU Mandul: Kini Arsenal & City Calon Juara!
Dihabisi Liverpool: Inilah 3 Hal yang Bikin Mourinho Hancur