Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Percepat Deportasi, Hakim Dikirim ke 12 Kota di Amerika Serikat  

image-gnews
Siswa SMA Kathia Suarez memegang tanda saat dia mengikuti protes di luar gedung pengadilan Grayson County di Texas, 16 Februari 2017. Dalam aksi yang disebut
Siswa SMA Kathia Suarez memegang tanda saat dia mengikuti protes di luar gedung pengadilan Grayson County di Texas, 16 Februari 2017. Dalam aksi yang disebut "Hari Tanpa Imigran," imigran di seluruh negeri diharapkan untuk tinggal di rumah dari sekolah, pekerjaan dan bisnis dekat dengan menunjukkan betapa pentingnya mereka bagi perekonomian AS dan cara hidup. AP/LM Otero
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat mempercepat proses deportasi seluruh imigran ilegal yang terlibat kasus kriminal. Untuk itu, Kementerian Kehakiman segera mengirim sejumlah hakim ke 12 kota yang menjadi target pendeportasian imigran ilegal.

Kementerian Kehakiman masih mengkaji jumlah hakim yang akan diterjunkan mengadili perkara pendeportasian para imigran ilegal di 12 kota di Amerika Serikat.

Menurut pejabat di Kementerian Kehakiman, pihaknya juga mulai menawarkan hakim secara sukarela ditempatkan sementara di 12 kota itu.

Baca juga: Efek Kebijakan Imigrasi Donald Trump, 60 Ribu Visa Dicabut

12 kota yang menjadi target pendeportasian para imigran ilegal di Amerika Serikat adalah New York, Los Angeles, Miami, New Orleans, San Fransisco, Baltimore, Bloomington, Minnesota, El Paso, Texas, Harlingen, Imperial, California, Omaha, Nebraska, Phoenix, dan Arizona.

Mengutip Reuters, populasi imigran ilegal ditemukan terbanyak di 12 kota di Amerika Serikati.

Penempatan hakim dari Kementerian Kehakiman di pengadilan imigrasi dianggap tidak biasa. Sementara, Kementerian Keamanan Tanah Air meminta pergantian hakim.

Baca juga: Dikecam, Begini Perincian Kebijakan Imigrasi AS Terbaru

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesuai perintah eksekutif Presiden Donald Trump pada Januari 2017, kasus-kasus kriminal yang melibatkan imigran ilegal diprioritaskan untuk memastikan mereka bersalah atau tidak untuk kemudian dideportasi.

Berdasarkan data Kantor Eksekusit Kajian Imigrasi Kementerian Kehakiman, saat ini ada lebih dari 18,013 kasus imigrasi yang belum disidangkan atau ditunda di 12 kota itu.

Mantan hakim imigrasi dan Ketua Board of Immigration Appeals, Paul Schmidt mengatakan, pemerintahan Trump tidak seharusnya berasumsi bahwa semua imigran yang didakwa dalam kasus kriminal berarti tidak boleh tinggal di Ameriak Serikat secara legal.

"Sepertinya mereka berasumsi bahwa setiap orang yang melakukan kejahatan harus dikeluarkan, namun itu tidak benar. Bahkan orang yang melakukan kejahatan serius terkadang menjadi pengungsi," kata Schmidt.

Lagipula, menurut Schmidt, pengiriman hakim ke 12 kota tidaklah efektif. Di masa pemerintahan Barack Obama, untuk mencegah banyaknya pengeluaran dan gangguan dalam kunjungan hakim pengadilan imigrasi, maka mereka kerap mendengarkan persidangan dari ruang pengadilan tertentu melalui telekonferensi.

REUTERS | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 jam lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan Gedung Pengadilan Kriminal Manhattan pada hari sidangnya setelah dakwaannya oleh dewan juri Manhattan menyusul penyelidikan atas uang suap yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels, di New York City, AS, 4 April 2023. REUTERS /Amanda Perobelli
Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.


Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

16 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

30 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

32 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

33 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?