Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Kim Jong-nam Dipersiapkan? Begini Kata Ahlinya

image-gnews
Pelaku penyergapan Kim Jong-nam terekam CCTV Bandara Internasional KLIA, Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Pelaku berbaju putih terlihat mengusapkan sesuatu ke wajah Kim, saat pelaku lainnya mengalihkan perhatiannya. Youtube.com
Pelaku penyergapan Kim Jong-nam terekam CCTV Bandara Internasional KLIA, Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Pelaku berbaju putih terlihat mengusapkan sesuatu ke wajah Kim, saat pelaku lainnya mengalihkan perhatiannya. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Doktor Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran UI, Wawan Mulyawan mengatakan, dengan dikonfirmasinya zat pembunuh Kim Jong-Nam adalah gas saraf VX, maka tidak diragukan bahwa upaya pembunuhan kakak tiri Presiden Korea Kim Jong-un itu telah direncanakan sebelumnya.

“Saya kira, dengan dikonfirmasikannya bahwa zat pembunuh Kim Jong Nam adalah gas saraf VX (nerve agent), maka dari aspek biosecurity tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan upaya pembunuhan yang sangat dipersiapkan,” ujar Wawan Mulyawan dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 25 Februari 2017.

Baca juga: Dicari, Siapa Produsen Racun VX Pembunuh Kim Jong-nam?

Menurut Wawan, sulit membayangkan aksi dua orang agen lapangan seperti yang tampak pada CCTV Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) merupakan aksi amatir yang diperalat oleh agen asli.

Ini karena gas VX dilarang sesuai Konvensi Senjata Kimia tahun 1993, karena bisa digunakan sebagai senjata pemusnah massal, yang diduga digunakan dalam perak Iran - Irak tahun 1980-1988.

“Gas VX merupakan gas yang sangat mematikan, produksinya sulit, ketersediaannya di dunia sedikit, kecuali memang ada negara yang merencanakannya untuk digunakan sebagai senjata kimia, serta karena merupakan gas maka penyimpanannya sulit,” ucap Wawan.

Kelebihan gas VX dalam hal mematikan adalah dosis letal atau jumlah takaran zat untuk dapat menyebabkan kematian sangat kecil. Cukup dengan 10-15 miligram sudah dapat membunuh seorang manusia, hanya dengan disemprotkan ke kulit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu juga,  zat ini tidak berwarna dan berbau. “Tentu saja sulit dikenali jika disemprotkan ke kulit atau ke wajah, sebelum efeknya yang mematikan tadi itu muncul,” tuturnya.

Simak juga: Siti Aisyah Bertemu KBRI, Ini Pengakuannya Soal Pembunuhan

Namun demikian, menurut Wawan dengan menduga bahwa yang digunakan untuk membunuh Kim Jong Nam serta merta adalah gas saraf VX juga tidak cukup sederhana. Karena, dalang pembunuhan akan sulit menyerahkan alat pembunuh super powefull itu ke pembunuh amatir tanpa pelatihan khusus yang detail dan benar.

“Salah-salah malah sudah gagal operasi intelejen ini sebelum disemprotkan ke obyek pembunuhan. Belum lagi karena demikian cepat waktu untuk mematikannya, yakni detik sampai dengan beberapa menit untuk semprotan ke kulit, tentu pelaku akan cepat diketahui dan ditangkap di TKP,” ucap Wawan.

DESTRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

20 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

21 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.