TEMPO.CO, Aleppo – Damaskus menolak laporan Human Rights Watch yang menyebutkan bahwa militer Suriah dan sekutunya telah menggunakan senjata kimia selama perang merebut Aleppo pada 2016.
”Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri membenarkan bahwa pemerintah benar-benar menolak keras atas tudingan yang salah itu,” demikian ditulis kantor berita Suriah, SANA.
Berita terkait:
Panel PBB: Assad Terlibat Penggunaan Senjata Kimia di Suriah
Fasilitas Senjata Kimia Suriah Dihancurkan
Human Rights Watch, organisasi pemantau hak asasi manusia internasional, mengatakan pasukan pemerintah Suriah menjatuhkan bom klorin di kawasan permukiman di Aleppo setidaknya delapan kali pada akhir tahun lalu.
Suriah dan Rusia, yang membantu pasukan pemerintah berperang di Aleppo, berkali-kali membantah menggunakan senjata kimia dalam konflik. Sebaliknya, mereka menuding pemberontak yang memakai senjata kimia dalam perang tersebut.
Meskipun demikian, sejumlah laporan dari Aleppo dan beberapa tempat lainnya di sekitar Suriah menunjukkan bahwa tentara rezim menjatuhkan bom barel berisi gas klorin dan senyawa kimia lainnya untuk menghancurkan kehidupan manusia.
HRW menjelaskan, senjata dan amunisi ini berkali-kali digunakan oleh rezim, Rusia, Iran, dan sekutunya untuk menghadapi kelompok oposisi.
Dalam laporan tersebut, HRW juga menuding Rusia membombardir sejumlah rumah sakit di beberapa distrik di Aleppo yang dikuasai oposisi.
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN