TEMPO.CO, Washington - Diam-diam seorang anggota Kongres Amerika Serikat dari Demokrat, Tulsi Gabbard, mengunjungi Suriah. Sejauh kabar yang beredar, dia berkunjung ke Aleppo dan Damaskus.
"Kunjungan itu untuk pertama kalinya dilakukan seorang anggota Kongres Amerika Serikat sejak 2012," tulis Arab News, Kamis, 19 Januari 2017.
Kunjungan ini, menurut sejumlah pengamat konflik Suriah, menunjukkan bahwa Presiden Bashar al Assad tidak di luar batas dan kebijaksanaan politik Amerika Serikat.
Menurut koran Al-Watan, selain Baggard, bekas anggota Kongres dari Ohio, Dennis Kucinich, dan utusan Amerika Serikat lainnya juga melakukan kunjungan ke Suriah. Mereka menginap di Hotel Sheraton, Damaskus.
Gabbard dan Kucinich, tulis Arab News, terbang ke medan perang Aleppo tanpa didampingi pejabat Suriah. Di sana, mereka mengunjungi benteng kota tua, dua kantor keuskupan, dan kawasan di sebelah timur yang berhasil direbut kembali pasukan pemerintah dari pemberontak.
Al-Watan dalam laporannya menyebutkan delegasi Amerika itu sempat berhenti di sebuah kamp pengungsi asal Fuaa dan Kefraya, yang dikuasai pasukan oposisi Suriah. "Bahkan Gabbard dan Kucinich makan siang di Wannes, rumah makan dekat benteng," tulis Al-Watan.
Adapun majalah Foreign Policy menyatakan kunjungan Gabbard ke Suriah bertujuan menemukan fakta di lapangan. "Beliau merasa penting bertemu dengan sejumlah orang atau kelompok oposisi, termasuk para pemimpin agama, pekerja kemanusiaan, pengungsi, pemerintah, serta pemimpin komunitas," ujar juru bicara Gabbard, Emily Latimer.
Faysal Itani, seorang staf di Atlantic Council’s Rafik Hariri Center for the Middle East, mengatakan kepada Arab News, "Gabbard memiliki rekam jejak panjang melakukan rekonsiliasi dengan rezim Assad. Kunjungan ini bagi dia sangat prinsip."
ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN