Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapakah Esteban Santiago, Penembak di Fort Lauderdale?

image-gnews
Ilustrasi Penembakan. Getty Images
Ilustrasi Penembakan. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Fort Lauderdale—Seorang pria menembaki bandara internasional Fort Lauderdale-Hollywood di Florida, Amerika Serikat, pada Jumat petang waktu setempat. Dalam serangan ini sebanyak lima orang tewas dan delapan lainnya dilaporka terluka.

Seperti dilansir NBC News Sabtu 7 Januari 2017, polisi berhasil membekuk pelaku yang diidentifikasi sebagai Esteban Santiago, 26 tahun, warga kelahiran New Jersey. Hingga kini belum diketahui motif serangan tersebut.

Berdasar penyelidikan sementara, polisi menduga Santiago terbang menggunakan maskapai Delta dari Anchorage, Alaska, tempat ia tinggal selama ini. Tentara Amerika Serikat ini kemudian melanjutkan penerbangan ke Minneapolis-St. Paul menuju Fort Lauderdale.

Setibanya di Fort Lauderdale, Santiago mengambil koper di bagasi yang berisi senjata api dan kemudian menembaki pengunjung bandara.

Santiago dapat dengan bebas membawa senjata api di kopernya karena aturan federal Amerika Serikat memperbolehkan penumpang pesawat pembawa senjata api yang tak berisi peluru dalam koper terkunci. Pemerintah federal juga mengizinkan penumpang membawa amunisi yang harus diperiksa pengelola bandara.

Sheriff Broward, Scott Israel, mengatakan dalam jumpa pers belum diketahui motif penyerangan yang dilakukan Santiago.

Namun saudara laki-laki Santiago, Bryan, menduga ia mengalami masalah mental sementara akibat pengalamannya di militer.

“Dia orang biasa saja, baik dan relijius. Setahu saya dia tidak mengalami trauma pasca perang (PTSD). Mungkin dia mengalami kilasan trauma di masa lalu,” kata Bryan Santiago kepada NBC News.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Esteban, ujar Bryan, lahir di Puerto Rico, tempat ia kemudian mengabdi di Garda Nasional. Ia kemudian dikirim ke Irak setahun kemudian, kembali ke Amerika dan mengabdi untuk Army Reserves.

Tak berapa lama ia kemudian dipindah ke Alaska dan bergabung dengan Garda Nasional Alaska sebagai tenaga teknis kombatan. Garda Nasional Alaska kemudian memecat Santiago pada Agustus 2016 karena kinerjanya dianggap kurang maksimal.

Santiago memiliki seorang kekasih dan seorang anak di Alaska. Bryan Santiago mengatakan kekasih Santiago sempat mengeluh mereka kerap berkelahi sehingga saudara lelakinya itu harus mengikuti konseling psikologi di Anchorage.

Bryan Santiago mengatakan keluarganya sudah tidak mendengar kabar Esteban selama beberapa pekan terakhir. “Keluarga kami sangat khawatir.”

Maria Luisa Ruiz, bibi Santiago, mengatakan dirinya terakhir bertemu sang ponakan setelah ia kembali dari Irak pada 2011. Ruiz menyebut keponakannya itu kemudian mengikuti terapi di San Juan, Puerto Rico.

"Sepulangnya dari Irak, Esteban tidak dalam kondisi baik," tutur Ruiz. "Mereka mengerahkan anak-anak ini dalam perang dan ketika kembali tak ada yang melakukan apa-apa untuk mereka.”

L NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

6 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya


Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

6 jam lalu

Sejumlah kain kafan menghiasi depan Gedung Putih saat aksi pro-Palestina di Washington, AS, 2 Desember 2023. Warga pro-Palestina meletakkan sejumlah boneka berbalut kain putih sebagai simbol jasad korban perang Hamas vs Israel di Palestina. REUTERS/Bonnie Cash
Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.


Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

6 jam lalu

Tentara Israel mempersiapkan amunisi tank di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat bentrokan dalam aksi-aksi demo itu. REUTERS/Amir Cohen
Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

6 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.


Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

9 jam lalu

Massa menggelar aksi solidaritas global untuk Gaza di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Massa juga menuntut gencatan senjata 100 hari pembantaian yang dilakukan Israel kepada warga Palestina di Jalur Gaza, membuka blokade secara menyeluruh untuk bantuan kemanusiaan.  TEMPO/Subekti.
Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.


Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

10 jam lalu

Komite Aliansi Mahasiswa pro-Palestina anti USA-Zionist (KAMPUZ) menggelar aksi damai dengan tajuk
Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes pro-Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/David  Swanson
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?