Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salim: Rakyat Turki Tolak Militer Berkuasa, Ancam Demokrasi

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Masyarakat pendukung presiden Recep Tayyip Erdogann menguasai tank militer Turki di Istanbul, 16 Juli 20-16. Militer Turki melakukan kudeta terhadap pemerintahan Erdogan dan memblokade Jembatan Bosphorus. Ismail Coskun/IHA via AP
Masyarakat pendukung presiden Recep Tayyip Erdogann menguasai tank militer Turki di Istanbul, 16 Juli 20-16. Militer Turki melakukan kudeta terhadap pemerintahan Erdogan dan memblokade Jembatan Bosphorus. Ismail Coskun/IHA via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Jurusan Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Salim Said, mengatakan turunnya warga Turki saat kudeta terjadi belum tentu mendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan. Menurut dia, hal ini merupakan aksi “empire strike back”.

Istilah tersebut, kata Salim, merujuk pada masyarakat Turki yang sudah semakin cerdas dan beradab. Orang Islam di Turki yang tertekan lama, berkembang menjadi masyarakat makmur dan menuntut haknya. "Tidak mau lagi diatur tentara," katanya dalam diskusi Kudeta Militer Turki di Pempekita, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 Juli 2016.

Sebab, dukungan terhadap kudeta dianggap masyarakat Turki mengancam demokrasi. "Kalau berhasil, hak warga negara dalam alam demokrasi bisa terpotong," katanya.

Aksi warga Turki yang turun ke jalan tersebut bisa jadi karena mereka tidak mau lagi militer berkuasa. Hal ini juga bukan lantaran suka terhadap pribadi Erdogan. Sebab, dia juga kontroversial. "Bukan soal cinta kepada Erdogan," ucapnya

Militer Turki mencoba mengkudeta pemerintahan Erdogan pada Jumat malam. Mereka memblokade jembatan dan mengambil alih stasiun televisi. Erdogan pun meminta warganya turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah dan menolak kudeta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kudeta tersebut tidak berlangsung lama. Perdana Menteri Turki Binali Yildrim mengklaim Sabtu dinihari keadaan sudah berada di bawah kontrol pemerintah.

Pengarang buku Militer dan Politik di Turki, Alfan Alfian, mengatakan kudeta kali ini seperti uji coba dari segelintir kalangan militer. Aksi tentara yang turun ke jalan ingin mengetahui respons masyarakat. "Apakah mendapat dukungan atau tidak," tuturnya.

Uji coba ini penting karena pada 2007 militer Turki efektif mampu menggerakkan massa sekuler untuk menolak pencalonan Abdullah Gul sebagai presiden. Saat itu, Gul dicalonkan dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti).

AHMAD FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.


Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI


Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

13 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

16 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan. AP Photo
Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

20 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

21 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

21 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.