TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri melalui pernyataan resminya hari ini, 5 Juli 2016, mengimbau warga Indonesia yang saat ini beribadah umrah maupun yang tinggal di Arab Saudi untuk tetap tenang, terus waspada, menjaga keamanan pribadi, dan menghindari tempat keramaian yang dapat menjadi target serangan teror.
Kementerian juga mengingatkan agar WNI di Arab Saudi mengikuti aturan dan arahan dari otoritas setempat. Adapun bagi WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Arab Saudi diimbau untuk terus memantau informasi dan perkembangan yang disampaikan melalui media sosial dan media elektronik KJRI Jeddah (@KJRIJeddah), KBRI Riyadh (@riyard_kbri), dan dari otoritas resmi Arab Saudi.
Kementerian mengeluarkan pernyataan ini sehubungan dengan terjadinya serangan bom di tiga kota berbeda di Arab Saudi kemarin, 4 Juli 2016. Serangan bom pertama terjadi di Jeddah pada pukul 15.40 waktu setempat. Bom kedua meledak di Al-Qotif pukul 19.05, lalu di Madinah Al-Munawarah pukul 20.10.
Bom di Jeddah berlokasi di dekat Konsulat Amerika Serikat. Pelaku tewas, sementara dua korban petugas keamanan Konsulat terluka.
Ledakan bom kedua terjadi di dekat Masjid Faraj Al-Omran, Kota Al-Qotif (wilayah timur Saudi). Pelaku meninggal, tapi belum ada laporan warga yang meninggal akibat ledakan ini.
Ledakan bom ketiga juga terjadi di Kota Madinah Al-Munawarah, sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi. Seorang pelaku dan empat tentara Arab Saudi meninggal.
"KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh tidak menerima informasi mengenai adanya korban WNI dari tiga kejadian tersebut. KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah terus memonitor perkembangan dan koordinasi dengan otoritas setempat," demikian pernyataan Kementerian. Menurut data Kementerian, saat ini ada sekitar 800 ribu WNI di Arab Saudi, termasuk sekitar 100 ribu di Madinah.
Bagi keluarga WNI yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Riyadh +966598881945 dan hotline KJRI Jeddah +966581781945, serta hotline Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri pada nomor 081290070027.
NATALIA SANTI