TEMPO.CO, Bangkok - Siswa di sebuah sekolah kedokteran di Thailand tertangkap menggunakan kacamata canggih untuk menyontek selama ujian masuk universitas. Pengguna media sosial di Negara Gajah Putih itu pada Senin, 9 Mei 2016, membandingkan kacamata dengan alat spionase dari film Mission: Impossible.
Arthit Ourairat, Rektor Rangsit University, kampus swasta di Pathum Tani, adalah orang yang memposting gambar kacamata di halaman Facebook-nya pada Minggu malam waktu setempat. Dia juga mengumumkan ujian masuk tiga siswa telah dibatalkan dan mereka dimasukkan ke daftar hitam.
"Kami ingin ini diketahui masyarakat untuk membuat orang sadar bahwa kita harus berhati-hati, terutama untuk tes masuk kedokteran, di mana ada permintaan yang tinggi, tapi tidak banyak kesempatan," katanya. Kabar dari rektor itu menjadi viral. Banyak yang memuji siswa atas kecerdikan mereka.
Namun, tidak sedikit orang lainnya yang mengutuk aksi curang tersebut. "Jika mereka lolos dan lulus, kita mungkin memiliki dokter ilegal yang bekerja untuk kita," tulis seorang pengguna Facebook. Yang lainnya tampak terkesan. "Keren. Seperti aksi di Hollywood atau Mission: Impossible."
Laman Focus-fen.net, dalam laporannya, mengatakan tiga siswa menggunakan kacamata dengan kamera nirkabel yang tertanam di bingkai kacamata mereka untuk mengirimkan gambar soal ujian ke sekelompok informan yang belum disebutkan namanya. Para informan kemudian mengirimkan jawaban ke jam tangan pintar siswa.
Arthit mengatakan mereka telah membayar 800 ribu baht atau sekitar Rp 306,6 juta untuk masing-masing pihak yang membantu mereka dalam ujian tersebut.
FOCUS-FEN.NET | MECHOS DE LAROCHA