TEMPO.CO, Singapura - Sepasang suami istri di Singapura mendapatkan warisan apartemen dari seorang lansia yang meninggal dunia akibat penyakit kanker.
Warisan tersebut awalnya tampak seperti biasa-biasa saja, namun kisah yang terdapat di dalamnya cukup menggugah hati setiap orang yang mendengarnya.
Pemberian apartemen mewah secara cuma-cuma tersebut berawal saat seorang pensiunan Tan Cheng Tey, 65 tahun, dan istrinya Maria, 45 tahun, yang tinggal di sebuah kontrakan dua kamar di Blok 23, Chai Chee Road, sepakat untuk berbuat kebaikan kepada semua orang miskin di lingkungannya.
Baca juga: Ajaib, Bayi Ini Bertahan Hidup Meski Ditusuk dan Dikubur
Setiap hari keduanya membagikan makan siang secara gratis kepada sekitar 40 lansia miskin yang terlantar. Seorang kakek bernama Teo Poh Soo adalah salah satu dari orang-orang yang selama ini dibantu mereka.
Tan mengatakan Teo adalah seorang yang penyendiri sebelum berkenalan dengan mereka. Namun ketika dia dan istrinya berkenalan dengannya, kemudian mereka menjadi teman dan langsung akrab.
"Dia orang yang sangat rendah hati, tapi dia kesepian, setiap hari dia bersama kami," kata Tan, seperti yang dilansir Straits Times pada 26 Februari 2016.
Baca juga: Makan Seafood, Wanita Ini Temukan Mutiara Langka
Setelah selalu makan siang dengan Tan dan istrinya selama sekitar tiga tahun, Teo datang ke kontrakan Tan, yang adalah seorang pensiunan penjaga keamanan pada pertengahan 2014 dan memintanya untuk pergi ke kantor pengacara.
Tan saat itu setuju untuk menerima apartemen 3 kamar serta semua asetnya yang tidak diduganya sejak awal bertemu dengan Teo. Sambil bercanda Tan mengatakan kepada Teo hanya setahun lebih tua darinya, mungkin saja dirinya yang lebih dulu meninggal dunia.
Pada Imlek tahun lalu, Teo mengalami kecelakaan yang memaksanya harus dirawat di Rumah Sakit. Setelah beberapa hari akhirnya dia diizinkan untuk pulang, namun saat itu dia didiagnosa mengidap kanker.
Baca juga: Maskapai AS Kenalkan Kelas Baru Berbiaya Murah, Berminat?
Selama kurang lebih delapan bulan, Tan dan Istrinya terus merawat Teo, yang akhirnya meningal pada Oktober tahun lalu.
Semua harta peninggalan Teo yang hidup sebatang kara, diwariskan kepada Tan termasuk uang tunai sebesar 18 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 172 juta.
Kini prosedur pengalihan kepemilikan apartemen yang diyakini bernilai 300 ribu dolar Singapura (Rp 2,8 miliar) tersebut tengah berlangsung. Namun Tan belum memutuskan apakah akan pindah ke tempat teman lamanya tersebut.
ASIAONE|STRAITS TIME|YON DEMA