TEMPO.CO, Teheran - Republik Islam Iran mengumumkan dukungannya untuk warga Palestina yang tertindas dengan memberikan santunan kepada anggota keluarga dari martir Palestina (syuhada) yang meninggal dalam peristiwa "Yerusalem (Quds) intifada".
"Melanjutkan dukungan Iran untuk rakyat Palestina yang tertindas, Iran mengumumkan pemberian bantuan keuangan kepada keluarga martir Palestina yang tewas dalam "Quds intifada," kata Duta besar Iran untuk Lebanon, Mohammad Fathali, dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, Rabu, 23 Februari 2016.
Baca juga:Peringatan Australia: Teroris Bersiap Serang Indonesia
Menurut Fathali, setiap keluarga syuhada akan menerima US$ 7,000 atau Rp 94 juta, sementara keluarga yang rumahnya dihancurkan oleh tentara Israel (IDF) akan menerima US$ 30.000 atau Rp 402,4 juta. Bantuan tersebut akan disampaikan melalui Lembaga Shahid cabang Palestina yang didirikan di Iran pada tahun 1992.
Dalam kesempatan yang sama, Fathali juga menyerukan kapada semua bangsa Arab Muslim untuk bersatu dalam menghadapi isu Palestina dan mengatakan bahwa "darah para martir 'akan mengalir di seluruh Palestina, dari sungai ke laut."
Baca juga: Anjing Pemandu Tunanetra Dicuri Picu Protes Warga Cina
Kepala Hubungan Internasional Hamas, Osama Hamdan, yang berpartisipasi dalam konferensi pers, mengatakan bahwa Hamas menghargai inisiatif Iran untuk mendukung intifada Palestina. Hamdan menambahkan bahwa ini bukan yang pertama kali bagi Iran untuk mendukung Palestina.
Hamdan mengatakan bahwa selama ini Iran memperlakukan masalah Palestina sebagai "masalah mereka sendiri."
Seperti yang dilansir ABNA 24 pada 25 Februari 2016, Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel mengutuk deklarasi duta besar Iran tersebut. "Ini menunjukkan lagi peran Iran dalam mendorong terorisme," ujar Gendelman.
Baca juga: Resepsionis Hamil di Rumah Paus Fransiskus Meninggal
Peristiwa "Yerusalem (Quds) intifada", merupakan insiden yang terjadi di masjid al-Quds pada September lalu. Israel saat itu mengusir warga Palestina untuk tidak sembahyang di mesjid itu.
Dalam bentrokan tersebut ratusan warga palestina terluka, beberapa di antaranya dilaporkan tewas. Selain itu, banyak rumah yang hancur terkena bom Israel.
ABNA 24|YON DEMA