TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kuba Raul Castro menyerukan kepada seluruh penduduk Kuba untuk membantu membasmi nyamuk yang membawa virus Zika. Pada Senin, 22 Februari 2016, ia memerintahkan 9.000 tentara untuk membantu mencegah penyebaran penyakit tersebut.
"Angkatan Bersenjata Revolusioner akan menetapkan lebih dari 9.000 tentara, di antaranya petugas jaga aktif dan petugas cadangan, dengan dukungan tambahan dari 200 perwira Kepolisian Revolusioner Nasional," kata Castro melalui pesan yang disebar ke seluruh penjuru negeri.
Menurut dia, seluruh warga Kuba harus turut serta membersihkan lingkungan yang berpotensi terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, yang membawa virus Zika. “Setiap orang di Kuba harus menjadikan ini sebagai pertempuran pribadi,” ujarnya.
Organisasi Kesehatan Dunia mengimbau seluruh negara waspada terhadap penyebaran virus yang melanda sebagian besar Amerika Latin dan Karibia tersebut. Pemerintah Kuba pun merencanakan pertempuran di bawah arahan Kementerian Kesehatan.
Saat ini belum ada kasus Zika ditemukan di Kuba. Seorang karyawan Kementerian Kesehatan Kuba mengatakan ada dua kasus yang dicurigai sebagai virus Zika, yang ternyata negatif. Namun negara sudah menyiapkan bangsal rumah sakit untuk mengkarantina pasien yang diduga terjangkit virus tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah pun melakukan pengasapan di lingkungan dan rumah yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Dengue selama beberapa waktu. Selain itu, para dokter diminta waspada terhadap setiap kasus yang dicurigai sebagai virus Zika.
Selama akhir pekan, beberapa perwira militer terlihat berkeliaran di Havana. Di tangannya, bukan senapan yang ditenteng, melainkan alat untuk fumigasi.
MAYA AYU PUSPITASARI | REUTERS