TEMPO.CO, Vatikan - Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, menyerukan kepada semua biarawan dan biarawati untuk menahan godaan "terorisme gosip". "Jika terdapat dorongan untuk mengatakan sesuatu terhadap saudara atau saudari Anda, untuk menjatuhkan bom gosip, gigitlah lidah Anda kuat-kuat!" ucap Paus Fransiskus saat menutup Tahun Hidup Bakti di Kota Vatikan, Selasa, 2 Februari 2016.
Di hadapan imam, biarawan, dan biarawati, Paus menyamakan mereka yang menyebarkan gosip dengan teroris, karena penggosip dapat mengirim komunitas ke dalam kekacauan.
Seperti diberitakan CNN, Paus dalam kesempatan itu juga mendesak agar para imam dan suster tidak melanggar sumpah ketaatan, kemiskinan, dan kesucian. Dia mengatakan kekerasan adalah anak kandung setan, bukan dari Tuhan.
Di samping itu, pria yang berasal dari Argentina tersebut juga menyesalkan penurunan terhadap panggilan untuk menjadi biarawan dan biarawati Katolik serta menurunnya jumlah pemeluk agama Kristen.
Paus menyalahkan sistem perekrutan yang dianggap melenceng dari ajaran gereja Katolik sesungguhnya. Ia menyebutkan beberapa kongregasi bereksperimen dengan inseminasi buatan dan mengajak semua orang untuk masuk. "Setelah masuk, kemudian ada masalah. Kita harus serius dengan orang-orang yang kita pilih," ucap Paus, seperti dilansir BBC.
Dan mereka sebagai pengikut baru, menurut Paus, harus membantu agama untuk bertumbuh dan berkembang. Masalah yang dihadapi Gereja Katolik Roma masa kini adalah konsekuensi dari berita seputar skandal seks oleh para imam yang mengejutkan banyak orang. Hal tersebut berdampak pada menurunnya keyakinan orang terhadap Katolik, khususnya di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Saat ini gereja Katolik memiliki lebih dari 400 ribu imam di seluruh dunia dan 693 ribu biarawati.
CNN | BBC | YON DEMA