TEMPO.CO, Kosovo - Bertindak atas saran dari FBI, otoritas Italia menangkap empat orang di Italia dan Kosovo pada Selasa, 1 Desember 2015. Mereka dicurigai merencanakan serangan terhadap Paus Fransiskus.
Vatikan, kota tempat Paus Fransiskus bermukim, telah diperketat penjagaannya sejak organisasi teror Negara Islam Irak dan Suriah--ISIS atau Daesh--mengancam akan menyerang ibu kota Italia tersebut.
Setelah serangan Paris, ISIS diketahui merilis sebuah video yang mengklaim bahwa Roma dan Washington, DC, adalah dua dari target kelompok berikutnya.
Keempat orang yang ditangkap polisi dalam penggerebekan itu berasal dari Kosovo, sebuah daerah di Serbia di Eropa tenggara. Pengakuan internasional akan status wilayah ini sebagai negara merdeka masih diperdebatkan hingga saat ini. Empat orang itu dituduh berpartisipasi dalam aktivitas teror dengan maksud tertentu yang menargetkan Paus.
"Tim terduga teroris ini menyebarkan ideologi jihad melalui media sosial," kata polisi, seperti dilansir dari laman IB Times. Kelompok ini diduga menulis di media sosial bahwa Fransiskus akan menjadi paus terakhir.
Pemerintah Italia, yang melakukan penggerebekan, juga telah menambahkan jumlah polisi patroli di jalan-jalan Kota Roma, terutama setelah serangkaian serangan teror terkoordinasi di Paris, 13 November lalu.
Ini bukan pertama kalinya anggota militan yang berjanji setia kepada ISIS mengancam Fransiskus. Dalam kunjungan pertama Paus ke Amerika Serikat pada September lalu, seorang remaja di Pennsylvania mengklaim setia kepada ISIS ditangkap karena dicurigai merencanakan penyerangan terhadap Paus selama kunjungannya ke Philadelphia. Polisi menemukan beberapa senjata api saat menggrebek rumah pemuda 15 tahun tersebut.
MECHOS DE LAROCHA | IB TIMES