TEMPO.CO, Kairo - Majalah resmi kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS), Dabiq, menampilkan gambar kaleng minuman "Schweppes" yang diduga bahan membuat bom yang meledakkan pesawat Metrojet Rusia di Semenanjung Sinai, Mesir, bulan lalu.
Dalam kejadian itu, 224 penumpang dan kru pesawat tewas. Gambar itu menunjukkan minuman kaleng Schweppes Gold yang menjadi bahan peledak dengan satu tombol berwarna biru pekat serta tiga komponen kecil yang diduga menjatuhkan pesawat tersebut.
"Pejuang salib di Timur dan Barat menganggap mereka aman di dalam jet karena mereka adalah pengecut yang mengebom kekhalifahan (pemerintahan) Islam," kata majalah itu dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada Rusia dan negara-negara Barat.
"Dan ini sebagai balas dendam kepada mereka yang merasa aman di dalam kokpit," kata majalah itu, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 19 September 2015.
Sejumlah pemerintah negara Barat sebelumnya juga menuturkan pesawat Rusia tersebut kemungkinan jatuh karena ledakan bom, dan Moskow juga telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya dapat menyimpulkan bahwa penyebab tragedi itu adalah bom.
Pemerintah Mesir bersikeras belum menemukan bukti yang menunjukkan kecelakaan itu perbuatan kriminal. Sementara itu, Amerika Serikat, melalui juru bicara Departemen Luar Negeri, John Kirby, sedang mengkonfirmasi kebenaran berita majalah itu.
Namun Amerika Serikat tidak dapat mengkonfirmasi validitas klaim majalah itu. Selain gambar bom rakitan dari kaleng minuman soda, ISIS menyiarkan gambar yang diduga paspor milik korban warga Rusia dalam edisi terbaru majalah online Dabiq.
REUTERS | YON DEMA