TEMPO.CO, Madrid - Pada musim gugur baru-baru ini, penduduk desa di Kota Zamora, Spanyol, mengalami fenomena luar biasa ketika menemukan mata air dan tangki di daerah mereka dipenuhi warna seperti darah.
Fenomena luar biasa itu dikenal sebagai hujan darah, dan menurut para ahli itu berasal dari mikroalga. Biasanya, alga jenis tersebut digunakan dalam industri farmasi, makanan, dan otomotif.
Menurut ahli geologi, Javier Fernandez-Lozano, warna merah disebabkan oleh Haematococcus pluvialis, sejenis mikroalga air tawar yang mampu menyintesis karoten merah, disebut astaxanthin ketika dia berada dalam tekanan.
"Mikroalga dapat menjadi tertekan atau stres ketika terjadi perubahan kadar garam dalam air. Dalam beberapa tingkat, alga bergerak menggunakan flagella, yaitu sejenis struktur yang memungkinkan sel untuk bergerak dan setengahnya menjadi kista atau tumor," ujar Javier.
Ketika berada dalam kondisi kurang menyenangkan, Javier akan berubah menjadi warna merah. "Jika kista terkena kehadiran cahaya matahari, warna merah lebih jelas terhadap latar belakang putih seperti dalam mata air, "katanya, seperti dilansir Tech Times pada Senin, 16 November 2015.
Baca Juga:
Sebelum ini, mikroalga hanya ditemukan dalam air di Amerika Utara dan sepanjang pantai Atlantik Eropa.
Sampai sekarang, ahli masih belum dapat memastikan bagaimana bisa sampai ke Spanyol dan menganggap melintasi Atlantik.
TECH TIMES|YON DEMA
Baca juga:
Teror Paris: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!
ISIS Kelompok Teroris Terkaya Sepanjang Sejarah