TEMPO.CO, Fua - Seorang pemuda pembom bunuh diri terekam kamera sedang menangis tesedu-sedu sesaat sebelum dikirimkan menuju kematiannya di medan perang Suriah.
Ekstrimis tersebut, Jafar al-Tayyar, dari Uzbekistan, terlihat sedang dihibur oleh sesama anggota militan sebelum meluncurkan serangan mematikan di kota Fua. Wilayah ini dihuni muslim Syiah di Provinsi Idlib, yang berpihak ke kubu rezim Presiden Assad.
Setelah ia naik ke sebuah tank lapis baja, membawa serta peldak yang telah dibungkus bersamanya, pemuda itu mulai menangis. "Jafar, saudaraku, jangan takut. Ketika Anda takut, ingatlah Allah," kata sesama anggota militan sebagaimana dikutip dari laman Mirror, Rabu, 23 September 2015.
Tragedi di Mina
TRAGEDI MINA: 453 Tewas, 1 WNI Jadi Korban
TRAGEDI MINA: Ini Dugaan Penyebab Aksi Saling Desak & Injak
"Saya hanya takut (jika) saya tidak akan berhasil," kata al-Tayyar menjawab rekan-rekannya, tetap dalam keadaan terisak. Selanjutnya dalam rekaman yang dapat dilihat di laman Mirror, menunjukkan pemuda malang itu berhasil menjalankan tugasnya.
Dan di akhir video, ledakan tersebut tampaknya menimbulkan kehancuran. Tidak diketahui berapa banyak orang tewas dan terluka dalam ledakan itu.
Narator video mengatakan ia adalah "mujahid relawan pertama dari Mawarannahr," istilah yang digunakan oleh beberapa ekstrimis merujuk ke suatu daerah Asia Tengah di sekitar Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyzstan selatan dan barat daya Kazakhstan.
Pemuda tersebut dipercaya sebagai seorang pejuang untuk Jamaat Imam Bukhari, sebuah faksi Uzbek yang berjuang bersama kelompok Front Al Nusra Al-Qaeda, Radio Liberty melaporkan dikutip dari Mirror.
Kelompok teror, termasuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sering menggunakan warga asing - terutama yang lahir di negara asing sebagai pelaku serangan bom bunuh diri.
MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA
BERITA MENARIK
Vonis Cuma 5 Tahun, Udar Pristono Langsung Lupa Kursi Rodanya
Ridwan Kamil Sebut Laporan Sherina Via Twitter Salah Alamat