TEMPO.CO, Washington - Putri mantan pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mendesak agar Amerika Serikat menekan Perdana Menteri Najib Razak agar membebaskan ayahnya dan meninggalkan kebijakan otoriter.
Pernyataan itu disampaikan Nurul Izzah dalam sebuah wawancara di Washington, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu, 19 September 2015. Nurul berada di Washington untuk melobi pejabat Negeri Abang Sam dan para politikus.
Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB
PM Najib juga akan menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Nurul berharap pemerintah AS meminta Najib membebaskan Anwar dengan status tahanan politik. "Paling tidak dia harus diberi akses untuk pembedahan, intervensi medis secepatnya," kata Izzah.
Menurut Nurul, ayahnya menderita cedera bahu yang kian memburuk karena tertundanya perawatan, yang kini mempengaruhi tulang belakangnya. Anwar memerlukan operasi mikro atau penggantian bahu.
Anwar Ibrahim, mantan Menteri Keuangan dan Deputi Perdana Menteri, dijebloskan ke penjara sejak Februari lalu untuk menjalani hukuman lima tahun atas tuduhan sodomi. Dia membantah segala tuduhan dan menyatakan hal itu konspirasi pemerintah Najib untuk melumpuhkan oposisi dan mengakhiri karier politiknya.
REUTERS | NATALIA SANTI
HOROR TOL CIPALI
TOL MAUT CIPALI: Insiden Jumat Nahas, 6 Orang Meregang Nyawa
TOL MAUT CIPALI: Renggut Nyawa, dari Manusia hingga Sapi
MISTERI TOL CIPALI: 3 Bulan Beroperasi, 30 Nyawa Melayang