Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa Hari Ketiga, 17 Cedera  

image-gnews
Seorang pria Palestina terjatuh saat dihadang polisi Israel ketika berusaha memasuki masjid Al-Aqsa di Yerusalemn, 14 September 2015. Bentrokan pecah antara polisi Israel dengan pemuda Palestina saat perayaan tahun baru Yahudi. THOMAS COEX/AFP/Getty Images
Seorang pria Palestina terjatuh saat dihadang polisi Israel ketika berusaha memasuki masjid Al-Aqsa di Yerusalemn, 14 September 2015. Bentrokan pecah antara polisi Israel dengan pemuda Palestina saat perayaan tahun baru Yahudi. THOMAS COEX/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Yerusalem - Bentrok warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa memasuki hari ketiga. Israel menempatkan penembak jitu di atap tempat suci umat muslim.

Suleiman Ahmad, Presiden Departemen Urusan Yerusalem, yang berada di lokasi, mengatakan, kepada Al Jazeera, serbuan pasukan Israel itu menyebabkan sedikitnya 17 warga sipil Palestina cedera pada bentrok Selasa dinihari, 15 September 2015, waktu setempat. "Mereka menempatkan penembak jitu di atap dan menggunakan peluru karet," ujar Ahmad.

Masjid ini sangat dihormati sebagai tempat suci baik oleh kaum Yahudi maupun muslim. Di lokasi ini kerap terjadi bentrok fisik antarkeduanya.

Al Jazeera dalam laporannya, Selasa, 15 September 2015, menyebutkan, sekelompok warga Palestina yang berada di dalam Masjid Al-Aqsa melemparkan batu dan bom molotov ke arah pasukan Israel. Mereka juga memasang barikade guna mencegah agar polisi keamanan Israel masuk ke dalam masjid.

Sementara itu, para demonstran yang berada di luar masjid juga melemparkan batu kepada polisi Israel yang memasuki kompleks masjid dalam jumlah besar dan membalas lemparan pengunjuk rasa dengan granat. Pasukan Israel berhasil mendekat ke pintu masjid sementara warga Palestina tetap bertahan di dalamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bentrok pertama terjadi pada Ahad, 13 September 2015, ketika sejumlah saksi mata mengatakan, polisi Israel memasuki masjid dan merusak sajadah. Adapun polisi Israel berdalih bahwa mereka hanya menutup pintu masjid untuk mengunci para perusuh dari luar agar tidak melemarkan batu, petasan, dan benda-benda lainnya.

Dari negara-negara Arab diperoleh kabar bahwa para pemimpin Arab telah bersumpah mereka akan melawan agresi Israel di Al-Aqsa. "Kami akan melawan agresi pendudukan atau agresi Israel di Masjid Al-Aqsa," ujar Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir.

AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

3 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.


Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

4 jam lalu

Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. REUTERS/ Hatem Khaled
Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

7 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya


Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

7 jam lalu

Tentara Israel mempersiapkan amunisi tank di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat bentrokan dalam aksi-aksi demo itu. REUTERS/Amir Cohen
Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

7 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.


Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

9 jam lalu

Sebuah rompi pers terletak di tubuh seorang jurnalis Palestina Hamza al-Dahdouh, putra jurnalis Al Jazeera Wael al-Dahdouh, setelah Hamza terbunuh dalam serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, 7 Januari, 2024. Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.


Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

10 jam lalu

Komite Aliansi Mahasiswa pro-Palestina anti USA-Zionist (KAMPUZ) menggelar aksi damai dengan tajuk
Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.


Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

12 jam lalu

Jurnalis Al Jazeera reporter Shireen Abu Akleh. REUTERS
Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.


Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

13 jam lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.


Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

13 jam lalu

Logo Al Jazeera Media Network. REUTERS
Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.