TEMPO.CO, Kathmandu - Seorang remaja laki-laki ditemukan selamat di bawah timbunan reruntuhan bangunan di Kathmandu lima hari setelah gempa dahsyat melanda Nepal. Petugas penyelamat dari Nepal dan Amerika Serikat bekerja selama berjam-jam untuk membebaskan anak itu dari puing-puing bangunan.
Remaja itu bernama Pemba Lama, 15 tahun. Setelah lehernya dibebat, ia dibawa dengan tandu ke rumah sakit darurat yang dibangun di sebuah lapangan.
Andrew Olvera, pejabat dari Badan Pembangunan Internasional AS, mengatakan anak itu terjebak di antara lantai bangunan.
Masyarakat yang berkerumun bersorak gembira setelah tim penyelamat membawa anak itu keluar dari reruntuhan bangunan di ibu kota Nepal itu.
Sementara itu, cuaca buruk menghambat pengiriman bantuan ke desa-desa terpencil di Nepal. Laxmi Dhakal, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal, mengatakan kepada BBC bahwa helikopter yang sarat dengan petugas penyelamat dan barang-barang bantuan telah siap terbang, tapi cuaca mendung dan hujan menjadi penghambat. Pemerintah Nepal dikritik atas responnya menghadapi bencana ini.
Di luar wilayah Ibu Kota, pengiriman bantuan sangat bergantung pada helikopter lantaran jalan-jalan pegunungan terblokir oleh tanah longsor yang dipicu gempa dahsyat yang terjadi pada Sabtu siang, 25 April 2015. Menurut Kementerian Dalam Negeri Nepal, sebanyak 5.489 orang tewas akibat gempa tersebut.
BBC|YON DEMA