TEMPO.CO, Milan - Italia membuka Museo Della Merda, museum yang didedikasikan untuk mempelajari kotoran manusia dan hewan. Museo Della Merda secara harfiah berarti museum kotoran atau tinja.
Menurut laporan The Local, museum ini terletak di Desa Castelbosco, Piacenza, sekitar 70 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Milan. Peluncuran museum digelar Senin lalu di Leonardo da Vinci Museum of Science and Technology, Milan.
Museum ini didirikan Gianantonio Locatelli, petani Castelbosco. Dia ingin memanfaatkan 200 ribu pon atau lebih dari 99 ribu kilogram kotoran hewannya setiap hari. Locatelli biasa menggunakan kotoran itu sebagai pupuk.
Meski penamaannya terkesan menjijikkan, melalui laman situsnya, museum ini menyebut diri sebagai agen perubahan yang menjadi rumah dokumen dan informasi tentang tinja dari segi budaya, sejarah, dan teknologi. "Menunjukkan kegunaan dan substansi kotoran sebenarnya," bunyi keterangan situs museum, seperti dilaporkan Artnet, Rabu, 29 April 2015.
Dalam peluncuran itu ditunjukkan bahwa dalam sejarahnya, kotoran adalah sumber daya untuk proyek ekologi dan daur ulang. Seniman pun telah lama menemukan kegunaan tinja, misalnya dimanfaatkan oleh pelukis Chris Ofili.
Melalui museum ini, pengunjung bisa melihat sejarah kotoran. Museum ingin mendidik pengunjung tentang penggunaan kotoran di seluruh dunia. "Beberapa fenomena sangat kaya secara material, juga memiliki kompleksitas konsep sejarah dan budaya," masih menurut pernyataan laman museum tersebut.
Museum ini membuka jadwal tur pada Sabtu dan Ahad pada Mei serta Agustus dengan sistem reservasi. Anda berminat?
THE LOCAL | ART NET | ATMI PERTIWI