TEMPO.CO, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah menghidupkan kembali kegemaran buruk yang dulu pernah dilakukan ayah dan kakeknya. Hal itu diistilahkan dengan "Pasukan Kenikmatan" yang terdiri atas banyak wanita cantik.
Sebuah surat kabar Korea Selatan melaporkan, dikutip Mirror, bahwa Kim—yang tinggal dalam kemewahan sementara rakyatnya kelaparan—telah merekrut perempuan muda cantik untuk memenuhi hasratnya. Padahal sebelumnya Kim diyakini telah membubarkan kelompok penghibur ayahnya, Kim Jong-il, ketika ia berkuasa pada tahun 2011.
Namun kini Kim, yang menikah dengan penyanyi Ri Sol-ju dan memiliki seorang anak perempuan, telah membangkitkan tradisi tersebut dan mengutus pejabat-pejabat untuk merekrut perempuan muda “tinggi dan cantik”.
Seorang sumber mengatakan kepada Chosun Ilbo bahwa perempuan-perempuan tersebut saat ini tinggal di pusat Hotel Koryo di Pyongyang dan sedang menjalani pelatihan keamanan. Menurut sumber itu, Kim yunior memutuskan untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut setelah ia dirawat karena menderita encok tahun lalu. Dan saat itu, ia ditunggui dan dijaga sederet wanita cantik.
Sebelumnya, Kim Jong-il hidup sebagai seorang playboy yang suka mencari kesenangan di tengah pemerintahannya yang menindas rakyat. Kesaksian seorang perempuan, Ji-hyun Park, yang melarikan diri dari kamp kerja Korea Utara mengungkapkan bagaimana dia dipaksa membersihkan toilet dengan tangan kosong dan ia melihat orang makan tikus untuk bertahan hidup.
Dia menghabiskan satu tahun di salah satu kamp tahanan terkenal Korea Utara setelah dideportasi dari Cina, tempat di mana ia melarikan diri karena takut mati kelaparan. Negara ini diselimuti kerahasiaan, tapi Ji-hyun Park menggambarkannya sebagai “salah satu penjara besar”.
Berbicara kepada Amnesty International dalam sebuah film, The Other Interview, Hyun-park mengatakan, "Sungguh itu merupakan hal buruk yang tak mampu diucapkan. Anda bisa mengatakan seluruh Korea Utara adalah satu penjara besar. Orang-orang semua lapar. Dan sekarang, tidak ada lagi bahkan tikus, ular, atau tanaman liar yang tersisa bagi mereka untuk dimakan."
Ji-hyun meninggalkan Korea Utara pertama kali saat kelaparan melanda negara itu pada akhir 1990-an. Ketika itu, empat juta orang diperkirakan tewas.
MIRROR | MECHOS DE LAROCHA