TEMPO.CO, Jakarta - Park Seong-bom bersama istri dan bayi mereka berumur 11 bulan menjadi penumpang AirAsia QZ8501. Keluarga ini terbang dari Surabaya menuju Singapura untuk melanjutkan ke Seoul guna memperbarui visa kerja.
Park dan istrinya, Lee Kwung Hwa, membawa serta bayi perempuan mereka, Park Yuna, dalam perjalanan ini.
Selama empat bulan terakhir, Park tinggal di Surabaya untuk mengajar bahasa Korea dan komputer. Keluarga misionaris ini juga pernah tinggal di Kamboja selama empat tahun untuk menyebarkan ajaran agama. (Baca: AirAsia Terbang Tanpa Data Cuaca)
“Dia selalu membantu orang yang membutuhkan tanpa pamrih,” kata Kim Jong Heon, juru bicara gereja Park di Yeosu, Korea Selatan, seperti dikutip Fox News. Park seorang pendeta misionaris.
Keluarga Park terkonfirmasi membawa bayi dalam penerbangan yang berujung maut itu. Dari manifes, tercatat para penumpang AirAsia terdiri dari 138 dewasa, 16 anak, dan 1 bayi. Mereka terdiri dari 1 warga negara Singapura, 1 warga negara Malaysia, 1 warga negara Prancis, 3 warga negara Korea Selatan, dan 156 warga negara Indonesia. (Baca: Evakuasi Air Asia, TNI AU Punya Senjata Rahasia)
FOX NEWS | INDRI MAULIDAR
Berita penting lain:
Keluarga Korban Mulai Menerima Kecelakaan Air Asia
Musibah Air Asia, Diduga Ada Pelanggaran Prosedur
Musibah Air Asia, Chiara Kini Sebatang Kara
Korban Air Asia, Belum Ada Pembicaraan Asuransi
Keluarga Korban Air Asia Alami Tiga Fase Trauma