TEMPO.CO, Kiev - Badan pengawasan perbatasan Ukraina mengklaim bahwa pembantu Presiden Viktor Yanukovych mencoba menyuap penjaga perbatasan untuk membiarkan dia terbang ke luar negara itu, Sabtu, 22 Februari 2014.
"Sebuah pesawat pribadi yang ingin terbang keluar dari bandara Donetsk tak memiliki dokumen yang sah. Ketika para pejabat datang untuk memeriksa dokumennya, mereka ditemui orang-orang bersenjata yang menawarkan uang kepada mereka untuk mengizinkannya keluar segera," kata juru bicara Badan Pengawas Perbatasan, Serhiy Astahov, kepada AFP, dan menambahkan bahwa penjaga perbatasan menolak tawaran tersebut.
"Setelah beberapa waktu, dua kendaraan lapis baja berhenti di dekat pesawat dan Presiden (Viktor Yanukovych) muncul, lalu meninggalkan bandara," kata Astahov. Dia mengaku tidak tahu tujuan akhir dari pesawat yang akhirnya gagal terbang itu.
Yanukovych kemudian terlihat dalam sebuah wawancara televisi di Ukraina timur pada Sabtu menyatakan, "Saya tidak akan meninggalkan negeri ini untuk ke negara mana pun. Saya tidak berniat untuk mengundurkan diri. Saya presiden yang terpilih secara sah."
Parlemen Ukraina, Sabtu, 22 Februari 2014, mencopot Yanukovych setelah puluhan demonstran anti-pemerintah ditembak mati oleh polisi pekan ini dalam tiga bulan protes anti-pemerintah di Kiev, ibu kota negara ini.
Ketua Parlemen yang baru terpilih, Oleksandr Turchyno, mengatakan Presiden Yanukovych telah mencoba tapi gagal melarikan diri ke Rusia, dan kini "bersembunyi" di Donetsk.
CHANNEL NEWS ASIA | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
Demonstran Ukraina Kuasai Istana Kepresidenan
Demonstran Ukraina Tuntut Presiden Mundur
Situasi Memburuk, Presiden Ukraina Umumkan Pemilu
Petinju Dunia di Tengah Kerusuhan Ukraina
Menlu Uni Eropa Tengahi Konflik Ukraina