Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obama Dituding Ingkari Program Perlucutan Senjata  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Presiden Amerika Serikat Barack Obama. REUTERS/Charles Dharapak/Pool
Presiden Amerika Serikat Barack Obama. REUTERS/Charles Dharapak/Pool
Iklan

TEMPO.CO, London - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dituduh mengingkari janjinya untuk melakukan perlucutan senjata. Sebab, pemerintah AS berencana untuk menghabiskan miliaran dana untuk meningkatkan jumlah bom nuklir yang disimpan di Eropa untuk membuat senjata itu lebih handal dan akurat.

Berdasarkan program tersebut, hampir 200 B61 bom gravitasi yang ditimbun di Belgia, Belanda, Jerman, Italia, dan Turki, akan diberi sirip ekor baru yang akan mengubahnya menjadi senjata yang bisa dipandu dan bisa diangkut oleh pesawat pengebom tempur siluman F35.

"Ini akan menjadi upgrade signifikan dari kemampuan nuklir AS di Eropa," kata Hans Kristensen, seorang ahli senjata nuklir di Federasi Ilmuwan Nuklir, seperti dimuat Guardian, Minggu, 21 April 2013. Padahal, kata Hans, pada tahun 2010 Obama berjanji tidak akan menempatkan senjata baru.

Dalam Nuclear Posture Review 2010, Amerika akan mengurangi peran dan jumlah senjata nuklirnya. Sebagian dengan tidak mengembangkan hulu ledak nuklir baru dan berjanji tidak akan "mendukung misi militer baru atau memberikan kemampuan baru militer".

Hanya saja, menurut angka anggaran yang baru diterbitkan, AS akan menghabiskan sekitar US$ 10 miliar untuk perpanjangan program bom B61 dan US$ 1 miliar untuk menambahkan sirip ekor pemandu. 

Bom baru B61 Mk12 akan menjadi senjata 50 kilo ton, seperti kebanyakan bom nuklir "taktis" saat ini di Eropa. Yang terbesar, versi strategis dari B61, yang disimpan di AS akan dihentikan pengembangannya. Beberapa negara Eropa, yang dipimpin oleh Jerman, telah berusaha untuk meminta Amerika menarik bom B61 itu dari Eropa dengan alasan mereka tidak lagi melayani tujuan militer setelah berakhirnya perang dingin. 

Ada juga pertimbangan risiko keamanannya karena ada kemungkinan bom itu dicuri oleh kelompok teroris. Akan tetapi, beberapa negara bagian timur Eropa menolak ide penarikan tersebut karena khawatir hal itu akan menunjukkan melemahnya komitmen AS untuk membela mereka melawan Rusia.

Para pejabat pemerintah AS mengatakan penambahan sirip ekor untuk bom tidak mewakili perubahan yang signifikan dalam misinya dan karena itu tidak melanggar janji Presiden tahun 2010. Mereka berkeras bahwa Obama tetap berkomitmen untuk agenda perlucutan senjata yang diuraikan dalam pidato di Praha tahun 2009 di mana ia berjanji untuk bekerja menuju dunia yang bebas dari senjata nuklir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak itu, AS menandatangani perjanjian Start baru dengan Rusia, yang membatasi persenjataan strategis kedua belah pihak hingga 1.550 hulu ledak. Musim semi ini, Obama diharapkan untuk membuat pidato yang menguraikan proposalnya soal pemotongan lebih lanjut untuk sekitar 1.100 hulu ledak. Namun, para pejabat AS mengatakan krisis di Korea Utara dan waktu yang dibutuhkan untuk mengesahkan tim keamanan nasional Obama di periodenya yang kedua membuat pidato itu tertunda.

Penasihat keamanan nasional Obama, Tom Donilon, pergi ke Moskow di awal bulan ini untuk menyampaikan pesan dari presiden kepada rekan Rusia-nya, Vladimir Putin. Yang dibicarakan Donilon juga soal proposal untuk pemotongan persenjataan nuklir kedua negara dan menemukan kompromi dalam sengketa panjang atas rencana AS untuk membangun sistem pertahanan rudal di Eropa. 

Sumber yang mengetahui pembicaraan itu mengatakan, Rusia merespons positif soal ini. Obama dan Putin juga akan bertemu pada pertemuan G8 di Lough Erne di Irlandia Utara, Juni. Akan tetapi, tidak jelas apakah agenda pemotongan senjata nuklir baru akan siap pada saat itu.

Joseph Cirincione, presiden Ploughshares Fund, sebuah kelompok penekan untuk isu kontrol senjata, mengatakan rencana modernisasi B61 sebagian besar didorong oleh pertimbangan politik domestik, tetapi itu bisa mengirim pesan yang salah kepada Rusia pada saat Washington dan Moskow sedang membutuhkan adanya kesepakatan.

"Saya yakin presiden ingin meneruskan upayanya untuk mereformasi kebijakan nuklir AS," kata Cirincione. "Tapi pemerintah memiliki pendekatan skizofrenia tentang masalah ini. Mereka percaya bahwa mereka harus menyuap legislator dengan pengeluaran miliaran dolar di negara-negara mereka untuk mendapatkan suara untuk langkah pengawasan senjata nantinya.

"Miliaran dolar yang kita limpahkan untuk B61 adalah kriminal. Ini adalah miliaran dolar yang dihabiskan untuk senjata yang misinya sudah menguap saat perang dingin berakhir. "Ini jelas ditujukan untuk membeli suara senator," kata Cirincione.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

26 Oktober 2022

Ilustrasi pembangkit listrik nuklir. REUTERS/Stephane Nitschke
Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.


BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

4 Juli 2022

Kepala Badan Riset dan Inoasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko melakukan pertemuan dengan para petinggi lembaga pemerintah di Prancis di Bidang Nuklir, Rabu, 29 Juni 2022. (BRIN)
BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.


IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

16 Mei 2022

Aktivitas Suku Dinas Lingkungan Hidup Administrasi Kepulauan Seribu membersihkan sampah plastik di Dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 6 Oktober 2021. Pembersihan dilakukan untuk mengurangi pencemaran air laut oleh limbah plastik. TEMPO/Daniel Christian D.E
IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.


Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

16 Februari 2022

Teknik nuklir telah mengkonfirmasi pola makan dinosaurus Confractosuchus sauroktonos. (ANSTO)
Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.


3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

5 November 2021

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."


Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

4 November 2021

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset dan Teknologi Nuklir Terapan - Organisasi Riset Tenaga Nuklir menyelesaikan uji praklinis terhadap IgY yang digadang sebagai vaksin pasif Covid-19. IgY adalah antibodi yang didapat tim peneliti di Universitas Padjadjaran dari kuning telur ayam setelah mereka menyuntikkan SARS-CoV-2 kepada hewan itu. Sedangkan uji praklinis adalah uji klinis yang dilakukan pada hewan. (FOTO/BRIN)
Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.


Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

11 Oktober 2021

Kapal selam kelas Virginia Blok V akan menjadi yang paling dekat dengan SSGN yang dimiliki Angkatan Laut AS  saat memasuki layanan. Angkatan Laut AS saat ini juga mengoperasikan empat kapal selam rudal balistik Kelas Ohio yang dikonversi dalam peran SSGN. Kapal selam ini nantinya akan dilengkapi Tomahawk yeng merupakan Kalibr 3M14K, rudal subsonik jarak jauh ini telah diuji dalam kondisi pertempuran di Suriah. Navalnews.com
Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar


PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

19 September 2019

Delegasi Indonesia dalam Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria pada 16-20 September 2019. (istimewa)
PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.


Amerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...

18 September 2019

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Amerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...

Amerika Serikat mau memberikan teknologi nuklirnya ke Arab Saudi asalkan negara itu mau membuat kesepakatan dengan IAEA.


Biaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen

7 September 2019

Pesawat gamma camera untuk kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Sistemnya berfungsi mengolah radiasi gamma dari tubuh manusia menjadi citra  untuk diagnostik. (Foto Dok.Humas RSHS)
Biaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen

Teknologi nuklir sudah sejak lama digunakan di dunia medis. Namun orang sakit masih takut dengan kata nuklir.