TEMPO.CO, Cina - Selasa, 2 April 2013, Cina kembali melaporkan bahwa ada empat warganya yang terjangkit virus flu burung jenis H7N9. Keempatnya berasal dari wilayah timur Provinsi Jiangsu. Ini merupakan laporan susulan. Sebelumnya, pada Ahad, 30 Maret 2013, Cina melaporkan ada tiga warganya yang juga terjangkit virus flu burung jenis yang sama. Dua warga berasal dari Provinsi Shanghai, dan nyawa keduanya tidak tertolong. Sedangkan seorang lagi berasal dari Provinsi Anhui, dan hingga kini masih berada dalam kondisi kritis.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan bahwa tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa virus flu burung H7N9 menular dari manusia ke manusia. Menurut kantor berita Cina, Xinhua, terhitung ada 167 orang yang telah melakukan kontak langsung dengan keempat warga yang terinfeksi tersebut. Tetapi, tidak seorang pun dari mereka menunjukkan gejala-gejala sakit seperti yang dialami oleh empat orang tersebut. Diketahui pula, dari empat orang yang terinfeksi, hanya ada satu orang yang pernah kontak langsung dengan unggas.
Hingga kini, para ilmuwan masih mencari tahu bagaimana virus flu burung H7N9 bisa menyerang manusia. Sebelum kasus di Cina ini terjadi, mereka menyatakan belum pernah menerima laporan adanya manusia yang terinfeksi oleh virus ini.
Gejala yang timbul akibat terinfeksi virus flu burung H7N9 mirip dengan gejala yang ditimbulkan oleh virus flu burung H5N1. Manusia yang terinfeksi virus ini akan mengalami gejala seperti sakit flu pada umumnya, yaitu demam tinggi dan masalah pernapasan.
TIME | XINHUA | ANISA LUCIANA
Berita Lainnya:
Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR
Penyerang LP Sleman Diduga Pakai Pistol Pasukan Elit
Gelagat Penembak di LP Cebongan Versi Dirjen Lapas
Presiden PKS Tahlilan di Makam Sunan Kalijaga
Polisi Memulung Gerak Penyerang LP Cebongan